Show simple item record

dc.contributor.advisorISMAIL, GHOFFAR
dc.contributor.authorNURHAYATI, NURHAYATI
dc.date.accessioned2019-10-03T03:38:46Z
dc.date.available2019-10-03T03:38:46Z
dc.date.issued2019-03-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29338
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan guna mengetahui (1) Pelaksanaan Program Tahfidz apa saja, (2) mengetahui kendala dalam Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta, (3) mengetahui cara mengatasi kendala Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta. Peneliti ini menggunakan pendeketan kualitatif deskriptif. Subyek penelitian ini sebanyak tiga orang di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap, diantaranya: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta. Penulis menyimpulkan bahwa (1) pelaksanaan Program Tahfidz masuk ke jadwal umum sekolah yang di sepakati empat kali dalam satu minggu, yaitu hari senin sampai kamis. Pelaksanaan program tahfidz pada setiap pertemuan membutuhkan waktu sekitar 1 jam/60 menit. Ustadz/ustadzah mengampu 10-15 siswa dalam satu kelompok. Metode yang digunakan dalam BTHQ yaitu metode ummi jilid 1 sampai 6. Selain itu, pada program ini juga dilaksanakan hafalan juz 30 dengan cara tahsin kemudian muroja’ah dan di lanjutkan hafalan. (2) kendala yang dihadapi pada pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta adalah kurangnya kerja sama orang tua dengan murid. Selain itu, terkadang guru juga keluar masuk atau risen sehingga waktu yang digunakan untuk pelaksanaan program tahfidz di SDIT Al-Khairaat kurang efektif sehingga banyak siswa ketinggalan hafalan dengan kelompok lain. Ketika ustadz/ustadzah, biasanya digabungkan dengan kelompok lain sehingga waktu yang digunakan untuk hafalan kurang mencukupi. (3) cara mengatasi kendala pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta, yaitu dapat dilakukan dengan melakukan kerja sama antara wali kelas dengan orang tua siswa. Ketika ada guru yang izin, sebaiknya memberikan alasan yang jelas kepada ketua koordinator program tahfidz. Ketika guru bersangkutan mengundurkan diri, ketua koordinator sebaiknya segera mencari pengganti guru tahfidz yang baru. Selain itu, ketika diluar jam pembelajaran sebaiknya guru memberikan siswa untuk menyelesaikan atau menyetorkan hafalan agar tidak tertinggal dengan kelompok lain.en_US
dc.description.abstractThis research aims to know : (1) the implementation of Tahfidz program (A program for memorizing Al-Qur’an, (2) the obstacles in implementing Tahfidz program, (3) strategies to overcome the obstacles in implementing Tahfidz program at SDIT (integrated Islamic elementary school) Al-Khairaat Yogyakarta. This research is a descriptive qualitative research. There were three people participating as the participants of the research. The data of the research were collected using observation, interview, and documentations. The data analysis technique was done in three stages namely data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings of the research reveal that : (1) the implementation of Tahfidz program is included in general school schedule conducted four times in one week, Monday to Thursday. The implementation of the program lasts for 1 hour/ 60 minutes. Each teacher handles 10-15 students in one group. The method used in BTHQ is the ummi method volumes 1-6. In addition, the program also includes memorizing 30 juz using tahsin then muroja'ah continued with memorization. (2) the obstacles faced in the implementation of Tahfidz program at SDIT Al-Klairaat Yogyakarta are lack of collaboration between parents and students. In addition, some teachers often leave the class for some reasons, so the time used for implementing the Tahfidz Al-Quran program is less effective causing many students miss their memorization compared to other groups. When combined with other groups, the time spent to memorize is insufficient. (3) ways to overcome the obstacles in the implementation of Tahfidz Al-Qur’an program at SDIT Al-Khairaat Yogyakarta are done by cooperating with homeroom teachers and parents. When there is a teacher who cannot teach, it is better for them to give clear reasons to the chief coordinator of Tahfidz program. When the teacher resigns, the chief coordinator should look for a new Tahfidz teacher. In addition, outside of learning hours, the teachers should ask students to complete their memorization or report their memorization. Thus, they will not be left behind by other groups.en_US
dc.publisherFAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectTahfidz Al-Qur’an Programen_US
dc.titlePELAKSANAAN PROGRAM TAHFIDZ Al-QUR’AN DI SDIT Al-KHAIRAAT YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FAI 052en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record