SKRINING FITOKIMIA DAN PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIA
Abstract
Hiperkolesterolemia merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit jantung koroner. Penduduk indonesia umur ≥15 dengan kondisi kadar kolesterol diatas normal merujuk pada NCTP-ATP III mencapai 35,9%, dengan proporsi laki-laki 30% dan perempuan 39,6%. Penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara kadar kolesterol total dengan kejadian penyakit jantung koroner. Substansi flavonoid pada daun kersen (Muntingia calabura L) terbukti memiliki manfaat sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan berbagai manfaat lainnya. Flavonoid diduga memiliki aktivitas pengobatan farmakologi sebagai antihiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimal serta pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) terhadap kadar kolesterol total pada tikus (Rattus norvegicus) hiperkolesterolemia.
Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-Post Test Control Group Design. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (simvastatin 0,36mg/kgBB), suspensi ekstrak daun kersen dosis 25mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB. Parameter yang dilihat adalah kadar kolesterol total yang diukur menggunakan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji Wilcoxon, dan uji Kruskal Wallis menggunakan SPSS 25.
Uji Kruskal Wallis antar kelompok perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol total yang bermakna (p>0,05). Flavonoid menurunkan kadar kolesterol dengan mekanisme menghambat HMG-KoA reduktase, sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol daun kersen dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus (Rattus norvegicus) jantan hiperkolesterolemia, walaupun penurunan kadar kolesterol total bersifat tidak signifikan.