Show simple item record

dc.contributor.advisorCAHYANINGSIH, INDRIASTUTI
dc.contributor.authorRAMADYA, ALVIAN
dc.date.accessioned2019-10-23T02:33:41Z
dc.date.available2019-10-23T02:33:41Z
dc.date.issued2019-10-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29944
dc.descriptionGangguan jiwa merupakan suatu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan belakangan ini. Gangguan jiwa yang paling banyak terjadi adalah skizofrenia. Pada tahun 2013 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi gangguan jiwa berat (skizofrenia) tertinggi di Indonesia. Penyakit ini memerlukan terapi pemberian antipsikotik dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga sangat mungkin dalam proses pengobatan dapat ditemukan permasalahan dalam penggunaan antipsikotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia di RSJ Grhasia Yogyakarta serta mengetahui evaluasi terapi antipsikotik dan efek samping yang ditimbulkan pada pasien di rumah sakit tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medis pada pasien yang terdiagnosa skizofrenia periode 2017 yang dilakukan secara cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu simple random sampling dengan sampel 64 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Data pengobatan antipsikotik yang didapatkan dianalisis terkait ketepatan indikasi, ketepatan pasien, ketepatan obat, ketepatan dosis, ketepatan frekuensi, serta efek samping. Data kemudian disajikan secara deskriptif dalam bentuk presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan obat antipsikotik terbanyak pada pasien skizofrenia di RSJ Grhasia Yogyakarta periode 2017 terdiri dari terapi tunggal Risperidon 3,1% dan terapi kombinasi Clozapin dengan Risperidon 35%. Hasil analisis ketepatan penggunaan obat antipsikotik pada pasien skizofrenia di RSJ Grhasia Yogyakarta periode 2017 menunjukkan ketepatan indikasi 100%, ketepatan pasien 100%, ketepatan obat 62,5%, ketepatan dosis 82,8%, ketepatan frekuensi 98,6%. Gambaran kejadian efek samping penggunaan obat antipsikotik yang terdokumentasi di RSJ Grhasia Yogyakarta periode 2017 sejumlah 3 pasien (5%) berupa efek samping hipersalivasi dan tremor yang merupakan gejala sindrom ekstrapiramidal. Kata kunci : Antipsikotik, Evaluasi Penggunaan Obat, Skizofreniaen_US
dc.description.abstractMental disorders are health problems that need to be discussed. The most common mental disorder is schizophrenia. In 2013 the Special Region of Yogyakarta (DIY) became one of the provinces with the highest prevalence of severe mental disorders (schizophrenia) in Indonesia. This disease requires antipsychotic therapy in a long period of time, it is very possible that the treatment process can be found in the use of antipsychotics. This study was conducted to determine the pattern of antipsychotic use in schizophrenia patients at Grhasia General Hospital Yogyakarta and to evaluate the evaluation of antipsychotic therapies and side effects caused by patients in these hospitals. This research was conducted using a descriptive design with retrospective data collection by looking at medical record data in patients diagnosed with schizophrenia for the 2017 period, which was cross sectional. The sampling technique used was simple random sampling with a sample of 64 patients who met the study inclusion criteria. Antipsychotic treatment data obtained related to the accuracy of the indication, the accuracy of the patient, the accuracy of the drug, the accuracy of the dose, the accuracy of the frequency, and alert to side effects. The data is then presented descriptively in the form of a percentage. The results showed that the use of antipsychotic drugs in schizophrenic patients at Grhasia Mental Hospital Yogyakarta in the 2017 period of therapy was Risperidon 3.1% and combination of Clozapin with Risperidon 35%. The results of the analysis of the accuracy of the use of antipsychotic drugs in schizophrenic patients at Grhasia Mental Hospital Yogyakarta period 2017 showed 100% indication accuracy, 100% patient accuracy, 82.8% accuracy of drugs, 98.6% dose accuracy, 98.6% frequency accuracy. The description of the occurrence of side effects of the use of antipsychotic drugs that appeared in Grhasia Yogyakarta Hospital in 2017 for 3 patients 5% was approved by hypersalivation and tremor which are extrapyramidal phenomena.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectantipsychotics, evaluation of drug use, schizophreniaen_US
dc.titleKAJIAN PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA PERIODE 2017en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 182en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record