STRATEGI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL BATIK DI KABUPATEN SLEMAN PERIODE 2017-2018
Abstract
Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), merupakan salah satu unsur penting penggerak ekonomi kerakyatan yang dapat membantu pemerintah dalam pengetasan kemiskinan dan mengurangi pengganguran. Pada pelaksaannya terdapat permasalahan yang dihadapi UMKM berkaitan dengan permodalan, pemasaran, pengelolaan yang kurang profesional dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki UMKM. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari pemerintah daerah yaitu Dinas Koperasi dan UMKM karena usaha ini memerlukan dukungan dalam hal teknologi tepat guna, permodalan usaha, pemasaran produk, organisasi, manajemen, serta aspek lain seperti pelatihan-pelatihan dan monitoring dari pemerintah daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dalam Pemberdayaan Industri Kecil Batik Di Kabupaten Sleman. Jenis penelitiannya menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan analisa data menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman diukur berdasarkan 3 strategi pemberdayaan yaitu Enabling, Empowering dan Protecting. Hasil penelitian menunjukkan strategi tersebut dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga individu dapat berkembang, bahwa setiap individu dan masyarakat mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan. Pemerintah Daerah perlu meningkatkan taraf pendidikan, derajat kesehatan dan akses ke dalam sumber kemajuan ekonomi, seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja dan pasar sehingga Pemerintah Daerah mampu memberi perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah dikarenakan kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Sedangkan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat adalah rasa kekeluargaan dan rasa senasib sesama masyarakat/pekerja yaitu saling membutuhkan satu sama lain dan kepercayaan terhadap teman kerja maupun pengurus. Keterbukaan Sumber Daya Manusia yang kurang dalam penguasaan teknologi dalam pengembangan desain batik, serta kebanyakan pengrajin merupakan usia lanjut. Dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman keseluruhan sudah berjalan dengan baik, untuk kedepannya agar tetap konsisten dalam menyelenggarakan pelayanan agar semakin baik dan masyarakat puas memperoleh pelayanan.
Saran yang diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu agar Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman mampu mengenalkan batik secara menyeluruh, supaya batik dapat dilestarikan oleh masyarakat, serta dapat menyatukan batik dengan potensi lokal yang ada di Kabupaten Sleman kepada masyarakat Kabupaten Sleman untuk menghargai potensi yang dimiliki dalam ketrampilan membatik.