MANAJEMEN KONFLIK INTERPERSONAL KELUARGA POLIGAMI KELAS BAWAH DI YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini membahas tentang bagaimana manajemen konflik keluarga
poligami kelas bawah di Yogyakarta. Dalam rumah tangga poligami sering kali
terlibat percekcokan, perselisihan atau pertentangan yang dipicu banyaknya
sumber konflik seperti keuangan, perbedaan prinsip, pengasuhan anak,
komunikasi interpersonal, kecemburuan dan ketidaksetiaan. Saat seseorang
memutuskan untuk berpoligami harus memastikan jika para istri bersedia untuk
dimadu dan mau menerima segala keadaan. Tetapi jika kehidupan rumah tangga
yang telah berlangsung menjadi tidak seperti sediakala karena kehadiran orang
ketiga, maka saat itulah konflik akan muncul. Penelitian ini menemukan bahwa
konflik terbesar pada penelitian keluarga poligami yang memiliki penghasilan
rendah disebabkan faktor terbesar yaitu kecemburuan diantara para istri. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul pada
pasangan poligami serta bentuk konflik dan menjelaskan mengenai manajemen
konflik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik
validitas data dapat dilakukan dengan teknik trianggulasi data dan tiranggulasi
sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model
Miles dan Huberman yaitu mulai dengan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kedua pasangan poligami memiliki bentuk konflik verbal seperti cekcok,
mengomel, bertengkar, mengadu domba dan non verbal seperti melakukan
kekerasan, membentak, melotot, nada tinggi. Penyelesaian konflik para istri
dengan suami dapat dilakukan dengan kompromi, namun perselisihan antar istri
masih dapat terjadi dikarenakan adanya kompetisi dalam hubungan tersebut.