Show simple item record

dc.contributor.advisorSULAKSONO, TUNJUNG
dc.contributor.authorHANIFAH, MUHAMMAD DARIS
dc.date.accessioned2019-10-31T06:12:06Z
dc.date.available2019-10-31T06:12:06Z
dc.date.issued2019-10-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30211
dc.description.abstractPada gelaran Pilpres 2019 diikuti oleh dua pasangan calon yakni Jokowidan Prabowo-Sandi. Dalam melakukan kampanye kedua pasangan menggunakan media sosial instagram sebagai alat untuk menarik suara generasi milenial dengan memposting berupa ide dan gagasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi kampanye yang dilakukan kedua pasangan di instagram kepada generasi milenial. Penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif yang bersifat kepustakaan. Data primer dari penelitian ini bersumber dari berita online, media bereputasi kredibel, dan akun-akun instagram kedua pasangan calon baik akun resmi maupun akun pendukung (influencer, buzzer). Data sekunder yang diperlukan dengan mengandalkan dokumen berupa jurnal-jurnal, dan buku yang sesuai dengan penelitian. Untuk teknik analisa dapat dilakukan dengan cara reduksi data, pembahasan, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan kampanye yang dilakukan kedua pasangan di media sosial instagram terhadap milenial diukur menggunakan teori marketing politik dengan 4 indikator yaitu produk, promosi, harga, dan penempatan. Pada kubu Jokowidengan misi program kerja yang mengutamakan industri kreatif 4.0. Sedangakan kubu Prabowomisi dengan mengutamakan ekonomi kerakyatan. Kedua, promosi yang dilakukan kedua pasangan, dari kubu Jokowi- trend-trend milenial dengan gambar virtual Jokowi, mengajak publik figur serta anak muda. Kubu Prabowo-Sandi dengan membuat sebuah gerakan sebagai identitas pendukung, menampilkan janji kampanye dengan treasure video menarik. Ketiga harga, biaya kampanye yang dimiliki Jokowiperusahaan- perusahaan yang mendukung mereka, sedangkan dari kubu Prabowo- Sandi lebih banyak dari dana pribadi ditambah dari bantuan dana pendukung. Keempat penempatan, dalam melakukan penempatan kedua pasangan memiliki 3 kelompok sasaran milenial yaitu pemilih milenial rasional, skeptis, dan kritis. Dalam hal ini kedua pasangan memiliki relawan muda sebagai tempat mengaspirasikan pendapat generasi milenial. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kampanye yang dilakukan kedua kubu di instagram saran kubu Jokowimengunggah postingan secara bertahap/sering agar milenial lebih faham dengan program-program yang dijanjikan. Sedangkan dari kubu Prabowo-Sandi perlunya konten-konten postingan yang berubah-ubah tidak hanya tentang mengandalkan program yang itu-itu saja sehingga membuat milenial cenderung kurang berminat untuk melihat.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPilpres 2019, Generasi Milenial, Media Sosial dan instagramen_US
dc.titleSTRATEGI KAMPANYE CALON PRESIDEN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP GENERASI MILENIAL PADA PILPRES 2019en_US
dc.title.alternative(STUDI PEBANDINGAN : KUBU JOKOWI DAN KUBU PRABOWO)en_US
dc.typeThesis SKR 588en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record