Show simple item record

dc.contributor.advisorZAENURI, MUCHAMMAD
dc.contributor.authorNURHADIYANTI
dc.date.accessioned2019-11-13T07:07:11Z
dc.date.available2019-11-13T07:07:11Z
dc.date.issued2019-03-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30371
dc.descriptionSalah satu kabupaten yang cukup menarik perhatian dengan banyaknya destinasi tujuan wisata (DTW) yaitu Kabupaten Gunung Kidul terutama pengembangan pariwisata di tingkat desa. Dengan menjadikan desa-desa sebagai salah satu DTW dapat memperbaiki perekonomian di desa tersebut karena terbukanya lapangan kerja yang baru. Desa Nglanggeran merupakan salah satu desa wisata sedang ramai diperbincangkan bahkan sampai mancanegara. Keberhasilannya menjadi desa wisata terbaik tingkat ASEAN menjadi salah satu alasan penelitian ini untuk melihat kolaborasi Academics (A), Business (B), Community (C), Government (G), Media (M) dan Traveler (+), (ABCGM+) dalam pengembangan pariwisata di desa Nglanggeran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mana bermaksud untuk melihat aktivitas-aktivtas yang dilakukan dalam keseharian masyarakat dan juga proses interkasi dalam kelompok atau individu. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Dengan demikian setiap data yang telah terkumpul akan bisa di pilih dan diuraikan serta dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian tekait dengan kolaborasi ABCGM+ dalam pengembangan pariwisata di desa Nglanggeran menunjukkan bahwa memang terjadi kolaborasi di antara 6 (enam) stakeholder terkait. Namun stakeholder kunci yang menjadi aktor penggerak dalam pengembangan pariwisata di desa Nglanggeran adalah Pokdarwis. Sinergitas yang terjadi di antara tiap-tiap stakeholder tersebut tidak lepas dari adanya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) tersebut. Temuan lainnya yaitu ternyata wisatawan (traveler) mempunyai konstribusi yang lebih dalam hal pengembangan pariwisata melalui indirect promotion yang mereka lakukan dan sebagai sumber pendapatan dari desa wisata Nglanggeran. Berdasarkan observasi dan penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat beberapa saran yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan perkembangan kepariwisataan di desa Nglanggeran maka perlu adanya komitmen antara seluruh stakeholder termasuk masyarakat sekitar. Pokdarwis selaku stakeholder kunci dalam pengembangan pariwisatanya juga harus meningkatkan lagi sosialisasi untuk memberi pemahaman kepada masyarakat dan lebih memperhatikan kelayakan sarana dan prasarana yang terdapat di obyek wisata. Selanjutnya pemerintah juga harus memperhatikan desa-desa wisata yang sudah maju atau sedang berkembang untuk diberikan bantuan dalam bentuk material atau non material. Kata Kunci : Penta Helix, ABCGM+, Pengembagan Pariwisata, Pokdarwis.en_US
dc.description.abstractOne of the districts that attracts considerable attention is the large number of tourist destination destinations, namely Gunung Kidul Regency, especially the development of tourism at the village level. Making villages as one of the DTWs can improve the economy in the village because of the opening of new jobs. Nglanggeran Village is one of the tourist villages that is being busy being discussed even abroad. Its success in becoming the best tourism village at the ASEAN level is one of the reasons for this study to look at collaboration in Academics (A), Business (B), Community (C), Government (G), Media (M) and Traveler (+), (ABCGM +) in tourism development in Nglanggeran village. This research is a qualitative research with a case study approach which intends to look at activities carried out in the daily life of the community as well as the interaction process in groups or individuals. Data collection in this study using the method of observation, interviews and documentation. Thus, any data that has been collected will be able to be selected and described and conclusions can be drawn. The results of the research related to the ABCGM + collaboration in the development of tourism in Nglanggeran village showed that indeed there was collaboration between 6 (six) related stakeholders. But the key stakeholders who are the driving actors in the development of tourism in Nglanggeran village are Pokdarwis. The synergy that occurs between each stakeholder cannot be separated from the existence of the tourism conscious group (Pokdarwis). Another finding is that it turns out that tourists (traveler) have more contribution in terms of developing tourism through indirect promotion that they do and as a source of income from the tourist village of Nglanggeran. Based on observations and research that have been conducted that there are some suggestions that can be used as material for consideration to improve the development of tourism in Nglanggeran village, there needs to be a commitment between all stakeholders including the surrounding community. Pokdarwis as a key stakeholder in tourism development must also increase socialization to provide understanding to the community and pay more attention to the feasibility of facilities and infrastructure in tourism objects. Furthermore, the government must also pay attention to tourist villages that have developed or are developing to be given assistance in the form of material or non-material.en_US
dc.publisherMAGISTER ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPenta Helix, ABCGM +, Development of Tourism, Pokdarwis.en_US
dc.titleKOLABORASI ABCGM+ DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2018en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record