dc.contributor.advisor | MUTIARIN, DYAH | |
dc.contributor.author | ASIAH, USWATUN | |
dc.date.accessioned | 2019-11-13T07:29:40Z | |
dc.date.available | 2019-11-13T07:29:40Z | |
dc.date.issued | 2019-03-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30375 | |
dc.description | endidikan inklusi merupakan sebuah jawaban dari adanya isu diskriminasi
pendidikan antara anak reguler dan disabilitas, sehingga peserta didik reguler dan
disabilitas dapat belajar bersama-sama dalam satu kelas untuk memaksimalkan
potensi mereka tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya. Dalam
penyelenggaraan pendidikan termasuk pendidikan inklusi tidak terlepas dari
penggunaan TI karena TI merupakan penunjang dari proses pendidikan dan bekal
ilmu di masa depan, namun yang menjadi permasalahan adalah anak disabilitas
tidak dapat menggunakan TI yang biasa digunakan oleh reguler lainnya, mereka
membutuhkan teknologi yang dirancang khusus, namun pemerintah melalui
sekolah kurang memperhatikan permasalahan tersebut, sehingga peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai evaluasi kebijakan pendidikan
inklusi berbasis TI di DIY tahun ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mix-methode yaitu penelitian yang menggabungkan antara
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami, fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistic dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, sedangkan penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Teknik pengambilan data yang
digunakan adalah kuesioner (seluruh guru yang mengajar dikelas inklusi di 16
sekolah), wawancara (ketua PLB Disdikpora, Guru di 16 Sekolah Inklusi),
observasi di 16 Sekolah Inklusi. Hasil penelitian ini menggunakan dua konsep
besar yaitu desain kebijakan dan implementasi kebijakan yang tergabung menjadi
evaluasi kebijakan milik Jody Zall Kusek dan Rist. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 6 indikator : 1. Input, 2. Proses, 3. Hasil, 4. Implementasi, 5. Proses
Implementasi, 6. Manfaat Implementasi. Sehingga hasil penelitian terkait evaluasi
ini berdasarkan kuadran milik kedua ilmuwan tersebut, kuadran I (tempat yang
paling bagus) diperoleh oleh indikator no 2 dan 6, kuadran II diperoleh indikator
no 4, kuadran III ditempati oleh indikator no 1 dan 5 dan kuadran IV diperoleh
indikator no 3. Sehingga jika dirata-ratakan desain kebijakan (indikator no 1-3)
diperoleh angka 3,12 dengan kategori cukup baik, sedangkan implementasi
kebijakan (indikator no 4-6) diperoleh angka 2,77 masuk kategori cukup baik
Kata Kunci : Evaluasi kebijakan, Pendidikan Inklusi, TI | en_US |
dc.description.abstract | Inclusion education is an answer to the issue of educational discrimination
between regular children and disabilities, so that regular students and
disabilities can learn together in one class to maximize their potential without
discriminating from one another. In the implementation of education, including
inclusive education is inseparable from the use of IT because IT is a support of
the process of education and knowledge in the future, but the problem is that
children with disabilities cannot use IT commonly used by other regulators,
they require specially designed technology, but the government through
schools paid little attention to these issues, so researchers felt interested in
conducting research on evaluating IT-based inclusion education policies in
DIY 2017/2018 school year. The method used in this study is a mix of
methods, namely research that combines qualitative and quantitative research
methods. Qualitative research is research that intends to understand, the
phenomenon of what is experienced by research subjects holistically by means
of descriptions in the form of words and languages, while quantitative research
is a process of finding knowledge that uses data in the form of numbers as a
tool to analyze information about what want to know. The data collection
techniques used were questionnaires (all teachers who taught in the inclusion
class in 16 schools), interviews (PLB Disdikpora chairperson, Teachers in 16
Inclusion Schools), observation in 16 Inclusion Schools. The results of this
study use two major concepts, namely policy design and implementation of
policies incorporated into a policy evaluation of Jody Zall Kusek and Rist. In
this study, researchers used 6 indicators: 1. Input, 2. Process, 3. Results, 4.
Implementation, 5. Implementation Process, 6. Benefits of Implementation. So
the results of the study related to this evaluation are based on the quadrants of
the two scientists, quadrant I (the best place) obtained by indicators no. 2 and
6, quadrant II obtained indicator number 4, quadrant III is occupied by
indicators 1 and 5 and quadrant IV indicators are obtained no 3. So that if
averaged policy design (indicators no. 1-3) is obtained by the number 3.12 with
a fairly good category, while the implementation of the policy (indicator no. 4-
6) is obtained by 2.77 in the fairly good category | en_US |
dc.publisher | MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Policy Evaluation, Inclusive Education, IT | en_US |
dc.title | EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |