Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Wahyu Dwi
dc.date.accessioned2019-11-20T03:53:08Z
dc.date.available2019-11-20T03:53:08Z
dc.date.issued2019-12-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30500
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui bagaimana implementasi manajemen berbasis sekolah yang responsif gender di SMK Muhammadiyah Wonosari; 2) Mengetahui bagaimana implementasi manajemen berbasis sekolah yang responsif gender di SMK Muhammadiyah Wonosari; 3) Mengetahui perbandingan sekolah yang lebih responsive gender dalam implementasi manajemen berbasis sekolah yang responsif gender antara SMK Muhammadiyah Wonosari dengan SMK Muhammadiyah 1 Playen. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah SMK Muhammadiyah Wonosari dan SMK Muhammadiyah 1 Playen. Metode pengumpulan data menggunakan teknik interview/wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan metode deskriptif analitik. Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1) Performa manajemen di SMK Muhammadiyah Wonosari dan SMK Muhammadiyah 1 Playen dalam hal pengambilan keputusan antara laki–laki dan perempuan cukup seimbang, tidak ada dominasi laki-laki dan ramah terhadap perempuan; 2) Keseimbangan struktural di kedua sekolah tersebut karena lebih banyak jumlah guru perempuan maka jabatan Wakil Kepala Sekolah juga banyak dipegang oleh kaum perempuan. Meskipun demikian, namun guru maupun siswa laki-laki dan perempuan dalam hal kepemimpinan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih; 3) Budaya dan gaya manajerial di kedua sekolah tersebut sama-sama menghargai adanya perbedaan cara kerja antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan sekolah. Di SMK Muhammadiyah Wonosari pada saat KBM guru tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam pembagian kelompok diskusi dan lain sebagainya. Adapun di SMK Muhammadiyah 1 Playen cenderung lebih memperhatikan siswa perempuan karena jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan siswa laki-laki; 4) Pada kinerja sehari-hari di kedua sekolah tersebut tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai kegiatan di sekolah seperti upacara bendera, kepanitiaan dan lain sebagainya. Berkaitan dengan ketugasan di luar sekolah untuk meningkatkan kompetensi baik guru karyawan maupun siswa mempunyai kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan. Begitu juga dalam hal prestasi dan pemberian beasiswa; 5) Di kedua sekolah tersebut terdapat beberapa hal yang termasuk dalam keadilan atau kesetaraan gender dan ada beberapa hal juga yang termasuk dalam ketidakadilan gender. Penulis tidak menemukan adanya subordinasi, marginalisasi dan violence di kedua sekolah itu. Namun penulis menemukan adanya stereotype dan double burden berdasarkan hasil penelitian.en_US
dc.description.abstractThis research aims at: 1) Finding out the school management implementation based on responsive gender in SMK Muhammadiyah Wonosari; 2) Finding out the school management implementation based on responsive gender in SMK Muhammadiyah 1 Playen; 3) Finding out a more responsive gender school comparison in terms of the management implementation between SMK Muhammadiyah Wonosari and SMK Muhammadiyah 1 Playen. This research was qualitative descriptive field study. The subjects of this research were SMK Muhammadiyah Wonosari and SMK Muhammadiyah 1 Playen. The data collection method was interview, observation and documentation. The data analysis technique was analytical descriptive method. The conclusion drawn from this research are: 1) The management performance in SMK Muhammadiyah Wonosari and SMK Muhamadiyah 1 Playen in taking decision between male and female is quite balanced, there is no male domination and is actually hospitable towards the females; 2) Both schools have been structurally balanced because there are more female teachers, therefore, the position of Vice Head Master has been generally possessed by the females. Nevertheless, either teachers or male and female students have the equal rights to be elected; 3) The culture and style of managerial in both schools have shown respects in the way that there are differences of working performances between males and females during the school activities. In SMK Muhammadiyah Wonosari, the teachers have not differentiated between male and female students during the group discussion division in the classroom activities, etc. SMK Muhammadiyah 1 Playen tends to pay more attention to female students due to less number of female students rather than the male ones; 4) Daily work performances in both school tend to show no differences in terms of various kinds of school activities, such as routine ceremony, committee organization, etc. Regarding the school external work assignment in order to improve the competence, the teachers, the staff or the students have the equal opportunity to take, not to mention achievements and scholarships; 5) Both schools have indicated that there is not only equality or gender equality but also inequality or gender inequality. However, the researcher has not found any subordination, marginalization, or violence in both schools. Instead, there are stereotypes and double burdens.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMAGISTER STUDI ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectManajemen Berbasis Sekolahen_US
dc.subjectResponsif Genderen_US
dc.titlePERBANDINGAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH RESPONSIF GENDER ANTARA SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI DENGAN SMK MUHAMMADIYAH 1 PLAYENen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record