Show simple item record

dc.contributor.authorNUR, NIZAR MUHAMMAD
dc.date.accessioned2019-11-26T06:26:31Z
dc.date.available2019-11-26T06:26:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30579
dc.descriptionANALYSIS OF SHALLOTS’ FARMING BENEFITS BASED ON TWO DIFFERENT CROPPING PATTERNS IN PESANTUNAN VILLAGE, WANASARI SUBDISTRICT, BREBES REGENCY. 2019. NIZAR MUHAMMAD NUR. (Undergraduate Thesis was guided by Francy Risvansuna F, S.P., M.P. / Muhammad Fauzan, S.p.,M.Sc.) This research aims to determine the cost, acceptance, income, profit, and feasibility of shallot farming based on two different cropping patterns in Pesantunan village, Wanasari subdistrict, Brebes regency. The basic methods used in this study are quantitative and descriptive methods. In this research the selection of locations was chosen intentionally (Purposive Sampling) by considering as the area that produced shallots sustainability and has the greatest productivity. Sampling technique as many as 30 farmers who applied the planting pattern of one and 30 farmers who applied the planting pattern of two by Purposive Sampling. Results of analysis on the cultivation of shallots in the village of Pesantunan in the planting pattern one has an average land area of 11,213 m2 with a total cost of Rp. 55.326.27 with the admission of Rp. 50.680.00, Income Rp. 36,983,151 and Profit Rp. 32,539,148 and Capital productivity 2.95%, land productivity Rp. 10,868 with R/C 3.0. While on the planting pattern two have an average land area of 1,865 m2 with a total cost of Rp. 12,499,777, admission Rp. 18,085,778, Income Rp. 15,051,298, Profit Rp. 11,981,230, productivity of 2.79% and R/C 2.8. It is worth to be cultivated while the land productivity is not feasible to be cultivated.en_US
dc.description.abstractANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI BAWANG MERAH BERDASARKAN DUA POLA TANAM YANG BERBEDA DI DESA PESANTUNAN, KECAMATAN WANASARI, KABUPATEN BREBES. 2019. NIZAR MUHAMMAD NUR. (Skripsi dibimbing oleh Francy Risvansuna F., S.P.,M.P. & Muhammad Fauzan, S.P.,M.Sc.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dan kelayakan usahatani bawang merah berdasarkan dua pola tanam yang berbeda di Desa Pesantunan, Kecamatan wanasari, Kabupaten Brebes. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan deskriptif. Dalam penelitian ini pemilihan lokasi dipilih secara sengaja (Purposive Sampling) dengan mempertimbangkan sebagai daerah yang memproduksi bawang merah secara paling besar. Jumlah sampel sebanyak 30 petani yang menerapkan pola tanam satu dan 30 petani yang menerapkan pola tanam dua dengan cara Purposive Sampling. Hasil analisis pada usahatani bawang merah di Desa pesantunan pada pola tanam satu memiliki ratarata luas lahan 11.213 m2 dengan total biaya sebesar Rp. 55.326.27 dengan penerimaan Rp. 50.680.00, pendapatan Rp. 36.983.151 dan keuntungan Rp. 32.539.148 serta produktivitas modal 2,95%, produktivitas lahan Rp. 10.868 dengan R/C 3,0. Sedangkan pada pola tanam dua memiliki rata-rata luas lahan 1.865 m2 dengan total biaya Rp. 12.499.777, penerimaan Rp. 18.085.778, pendapatan Rp. 15.051.298, keuntungan Rp. 11.981.230, produktivitas modal sebesar 2,79% dan R/C 2,8, usahatani bawang merah sudah layak untuk diusahakan sedangkan produktivitas lahan tidak layak untuk diusahakan.en_US
dc.publisherFP UMYen_US
dc.subjectFARMING BUSINESS FEASIBILITYen_US
dc.subjectPATTERN PLANTINGen_US
dc.subjectPROFITen_US
dc.subjectSHALLOTen_US
dc.subjectSHALLOTen_US
dc.subjectKELAYAKAN USAHATANIen_US
dc.subjectKEUNTUNGANen_US
dc.subjectPOLA TANAMen_US
dc.titleANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI BAWANG MERAH BERDASARKAN DUA POLA TANAM YANG BERBEDA DI DESA PESANTUNAN, KECAMATAN WANASARI, KABUPATEN BREBESen_US
dc.typeThesis SKR FP 80en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record