OPTIMASI RIGID PAVEMENT DENGAN ADMIXTURE TERHADAP LINGKUNGAN BASA DENGAN BEBAN STATIS
Abstract
Perkerasan kaku banyak digunakan pada ruas jalan dengan permasalahan daya dukung tanah, lalu lintas padat dan distribusi beban besar. Beberapa wilayah di Indonesia terdapat tanah tandus atau kurang subur yang menyebabkan permasalahan pada kemasaman tanah, salah satunya adalah tanah dengan kandungan pH basa. Seiring berkembangnya kebutuhan beton, banyak permasalahan yang menuntut penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan waktu dan mutu, sehingga bahan tambahan kimia (chemical admixture) menjadi pilihan utama untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dalam beton dan eksploitasi alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran beton baru serta durabilitas beton untuk rigid pavement dengan chemical admixture terhadap lingkungan dengan pH basa, pada umur 3, 7, 14, 28, 60 dan 90 hari dengan mutu beton K-400 (33,2 MPa). Metode penelitian ini adalah eksperimental di laboratorium menggunakan sampel kubus berukuran 15 × 15 × 15 cm. Larutan basa NaOH digunakan sebagai media air perendaman beton (curing) pH ± 8,5 sebanyak 18 sampel yang dibandingkan dengan air normal sebanyak 18 sampel dengan masing-masing 3 sampel dan metode pengambilan data secara duplo, namun sebelum diuji sampel akan dibiarkan kering pada suhu atmosfir selama 24 jam. Pengujian durabilitas terdiri dari pengujian ketahanan jenis menggunakan alat resistivitimeter, Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPVT) untuk menguji densitas dan kuat tekan beton statis. Hasil mix design menggunakan metode ACI 318, penggunaan air, agregat kasar dan semen berkurang hingga masing-masing 25%, 24,07% dan 18,07% sedangkan pasir meningkat 16,49 %, dan setting time 112,16 menit. Pengujian durabilitas beton yang direndam air basa lebih rendah jika dibandingkan sampel beton yang direndam air normal. Resistivitas sampel beton air basa lebih rendah dibandingkan sampel beton air normal mencapai ±58,18% karena pengaruh elektrolit dari air basa. Pengujian densitas, masih dalam kategori bermutu “baik”, sedangkan untuk kuat tekan didapatkan hasil 41,36 MPa pada umur 90 hari lebih rendah 23,43%.