HUBUNGAN ANTARA SELISIH KADAR HEMATOKRIT HARI KE-I DAN KE-2 MASUK RUMAH SAKIT DENGAN DIAGNOSIS INFEKSI DENGUE PADA ANAK USIA 5-14 TAHUN DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
Abstract
Latar Belakang : DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypty yang banyak ditemukan didaerah tropis dan sub tropis. Gejala DHF yang terkadang asimtomatis menyebabkan terjadinya mortalitas dan morbiditas khususnya pada anak-anak. Seseorang yang terkena DHF dan tidak segera ditangani maka akan menjadi DSS (Dengue Syok Syndrome). Untuk memperkuat diagnosis maka diperlukan adanya uji laboratorium sebagai parameter utama agar segera mendapatkan penanganan yang tepat dan agar tidak terjadi syok.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional atau potong lintang. Sampel yang diambil yaitu pasien anak-anak usia 5-14 tahun yang terdiagnosis DHF pada Januari 2016 sampai Januari 2017 yang dirawat di RSUD Kota Wirosaban Yogyakarta.
Hasil : Didapatkan 200 sampel pasien yang terdiagnosis DHF. Terdapat 186 sampel pasien yang memenuhi kriteria dan akan dihubungkan antara profil hematokrit dengan kejadian DHF dan DSS pada anak usia 5-14 tahun. Menurut Uji Chi-Square didapatkan hasil p=0,277 yang berarti p>0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara profil hematokrit dengan kejadian DHF dan DSS pada anak usia 5-14 tahun di RSUD Kota Wirosaban Yogyakarta. Hasil korelasi didapatkan r=0,079 yang berarti kekuatan korelasi data tersebut sangat lemah.
Kesimpulan : Pada penderita DHF maupun DSS profil hematokrit tidak dapat dijadikan sebagai parameter utama untuk mendiagnosis, diperlukan profil-profil lain serta gejala klinis dari pasien tersebut.
Kata Kunci : DHF, DSS, DBD, Hematokrit