dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | KUNTARI, NABILA ASTRI NUR | |
dc.date.accessioned | 2019-12-14T01:43:53Z | |
dc.date.available | 2019-12-14T01:43:53Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30931 | |
dc.description | Background: Cataract is a cloudiness in the lens that can develop to decrease the ability to see. One of the cause is diabetes mellitus. Diabetes mellitus will occur due to changes in lens metabolic, then turbidity will occur in changes that lead to cataract. Researchers took initiative to conduct research on diabetes mellitus to be a risk factor for cataracts.
Methods: This study used an observational analytic descriptive method with cross-sectional design conducted from January to June 2018 consisting of patients who had had an eye examination and blood test at Wonosari Hospital.
Results: 297 respondents are found in this study. Eight respondents had diabetes mellitus and cataract (2.6%). Ninety-nine respondents had diabetes mellitus without cataract (33.3%). One hundred and ninety respondents had cataract without diabetes mellitus (64.1%). There were no respondents who did not have diabetes mellitus and cataract. By using chi-square analysis, the significance value was (p) 0.000. Because the p value <0.05, it can be suspected to be associated with diabetes mellitus with cataract events. By using the odds ratio (OR) analysis, a value of 0,000 is obtained. Because the OR value is 0,000 it can be accepted that diabetes mellitus cannot be said as a risk factor for cataract events.
Conclusion: There is a relationship between diabetes mellitus and the incidence of cataracts in the Wonosari Hospital. Diabetes mellitus is not a risk factor for the occurrence of cataract in patients in Wonosari Hospital | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Katarak merupakan penyakit kekeruhan pada lensa mata yang bisa berkembang hingga menyebabkan penurunan kemampuan melihat. Faktor risiko penyebab terjadinya katarak salah satunya adalah diabetes melitus. Penyakit Diabetes melitus dapat mengakibatkan gangguan metabolisme sel lensa, selanjutnya akan terjadi kekeruhan pada lensa. Peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian tentang diabetes melitus menjadi faktor risiko terjadinya katarak.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik observasional dengan desain cross sectional dilakukan selama bulan Januari hingga Juni 2018 terhadap pasien yang pernah melakukan pemeriksaan mata dan tes glukosa darah di RSUD Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta. Data berupa skala nominal, rencana analisis dengan univariat, bivariat menggunakan uji analisis chi square dan odds rasio.
Hasil: Jumlah sampel penelitian yang didapat sebanyak 297 responden. Delapan responden mengalami diabetes melitus dan katarak (2,6%). Sembilan puluh sembilan responden mengalami diabetes melitus tanpa katarak (33,3%). Seratus sembilan puluh responden mengalami katarak tanpa diabetes melitus (64,1%). Tidak ada responden yang tidak mengalami diabetes melitus dan katarak. Dengan menggunakan analisis chi-square diperoleh nilai significancy (p) 0.000. Karena nilai p < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan diabetes melitus dengan kejadian katarak di RSUD. Dengan menggunakan analisis odds ratio (OR) diperoleh nilai 0. Karena nilai OR adalah 0 maka dapat dikatakan bahwa diabetes melitus belum bisa dikatakan sebagai faktor risiko terhadap kejadian katarak.
Kesimpulan:. Terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan angka kejadian katarak di RSUD Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta. Diabetes melitus tidak menjadi faktor risiko terhadap kejadian katarak pada pasien di RSUD Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | DIABETES MELLITUS | en_US |
dc.subject | DIABETES MELITUS | en_US |
dc.subject | , CATARACT | en_US |
dc.subject | KATARAK | en_US |
dc.title | DIABETES MELITUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA KATARAK DI RSUD WONOSARI | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 454 | en_US |