DIABETES MELITUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA KATARAK DI RSUD WONOSARI
Abstract
Latar Belakang: Katarak merupakan penyakit kekeruhan pada lensa mata yang bisa berkembang hingga menyebabkan penurunan kemampuan melihat. Faktor risiko penyebab terjadinya katarak salah satunya adalah diabetes melitus. Penyakit Diabetes melitus dapat mengakibatkan gangguan metabolisme sel lensa, selanjutnya akan terjadi kekeruhan pada lensa. Peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian tentang diabetes melitus menjadi faktor risiko terjadinya katarak.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik observasional dengan desain cross sectional dilakukan selama bulan Januari hingga Juni 2018 terhadap pasien yang pernah melakukan pemeriksaan mata dan tes glukosa darah di RSUD Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta. Data berupa skala nominal, rencana analisis dengan univariat, bivariat menggunakan uji analisis chi square dan odds rasio.
Hasil: Jumlah sampel penelitian yang didapat sebanyak 297 responden. Delapan responden mengalami diabetes melitus dan katarak (2,6%). Sembilan puluh sembilan responden mengalami diabetes melitus tanpa katarak (33,3%). Seratus sembilan puluh responden mengalami katarak tanpa diabetes melitus (64,1%). Tidak ada responden yang tidak mengalami diabetes melitus dan katarak. Dengan menggunakan analisis chi-square diperoleh nilai significancy (p) 0.000. Karena nilai p < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan diabetes melitus dengan kejadian katarak di RSUD. Dengan menggunakan analisis odds ratio (OR) diperoleh nilai 0. Karena nilai OR adalah 0 maka dapat dikatakan bahwa diabetes melitus belum bisa dikatakan sebagai faktor risiko terhadap kejadian katarak.
Kesimpulan:. Terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan angka kejadian katarak di RSUD Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta. Diabetes melitus tidak menjadi faktor risiko terhadap kejadian katarak pada pasien di RSUD Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta