PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN CUCI TANGAN PETUGAS KESEHATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI SURAKARTA
dc.contributor.author | FAUZIYAH, NIDA FARADISA | |
dc.date.accessioned | 2019-12-16T07:39:41Z | |
dc.date.available | 2019-12-16T07:39:41Z | |
dc.date.issued | 2019-11-25 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30950 | |
dc.description | Latar belakang: Infeksi nosokomial merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas sebesar 22,4-52,4%. Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) dapat mengurangi mengembangkan infeksi nasokomial. Tingkat pengetahuan yang tinggi dan sikap yang baik akan memberikan manfaat dalam pelaksanaan cuci tangan. Keadaan darurat dapat dianggap sebagai keadaan kritis untuk kepatuhan cuci tangan.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap cuci tangan terhadap kepatuhan cuci tangan petugas kesehatan di instalasi gawat darurat. Subjek dan metode: Metode penelitian menggunakan Mix Method dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebesar 50 orang. Hasil: Rata-rata petugas kesehatan di IGD memiliki pengetahuan yang sedang tentang cuci tangan (73,44%), sikap cuci tangan yang sedang (64,6%) dan kepatuhan cuci tangan yang rendah (42%). Uji korelasi Pearson menyatakan tidak ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kepatuhan cuci tangan dengan nilai P sebesar 0,703 (P>0,05) dan tidak ada pengaruh antara sikap terhadap kepatuhan cuci tangan nilai P sebesar 0,686 (P>0,05). Sig F change sebesar 0,901 > 0,05 tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap yang signifikan dengan kepatuhan cuci tangan. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh antara pengetahuan cuci tangan dan sikap cuci tangan terhadap kepatuhan cuci tangan petugas kesehatan di IGD yang disebabkan oleh adanya faktor penghambat yaitu kondisi yang ramai, kondisi gawat darurat dan kurangnya kesadaran petugas kesehatan untuk cuci tangan. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Nosocomial infection is a major cause of mortality and morbidity of 22.4-52.4%. Compliance hand washing (hand hygiene) can reduce the development of nasocomial infections. High level of knowledge and good attitude will provide benefits in the implementation of hand hygiene. Emergencies can be considered as critical conditions for hand hygiene adherence. The purpose of this study is to analyze the effect of hand hygiene knowledge and attitude on the compliance of hand hygiene health workers in emergency departments. Subjects and methods: The research method uses a mix method with a cross sectional approach. The number of samples is 50 people. Results: The average health worker in the ED had moderate knowledge about hand hygiene (73.44%), moderate hand hygiene attitude (64.6%) and low hand hygiene compliance (42%). Pearson correlation test states there is no influence between knowledge of hand hygiene compliance with a P value of 0.703 (P> 0.05) and no effect between attitudes towards hand hygiene compliance P value of 0.686 (P> 0.05). Sig F change of 0.901> 0.05 there was no significant relationship between knowledge and attitude with hand hygiene compliance. Conclusion: There was no influence between hand hygiene knowledge and hand hygiene attitude towards compliance of health workers hand hygiene in the emergency room due to inhibiting factors such as crowded conditions, emergency conditions and lack of awareness of health workers to wash their hands. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | knowledge | en_US |
dc.subject | attitude | en_US |
dc.subject | compliance | en_US |
dc.subject | hand hygiene | en_US |
dc.title | PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN CUCI TANGAN PETUGAS KESEHATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI SURAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |