PENCAPAIAN FASE EMBRIOSOMATIK MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) DENGAN PENAMBAHAN THIDIAZURON DALAM MEDIUM SETENGAH MS CAIR
Abstract
Permintaan manggis yang meningkat tidak diiringi dengan produksinya disebabkan manggis masih diusahakan secara konvensional. Upaya perbanyakan
manggis dilakukan melalui embriogenesis somatik. Penelitian ini bertujuan menguji penggunaan Thidiazuron dengan konsentrasi berbeda dalam medium
½ MS untuk mencapai fase embriosomatik manggis dari kalus asal biji. Penelitian terdiri dari 2 eksperimen. Eksperimen 1 : Kalus embriogenik seberat 1
g dari medium MS padat yang mengandung Thidiazuron (0,1; 0,5; dan 1 mg/l) dan 2,4-Dichlorophenoxy acetic acid (4,6,8 dan 10 mg/l) disubkultur ke
dalam medium ½ MS0 cair. Eksperimen 2 : Kalus embriogenik seberat 1 g dari medium MS padat yang telah dihomogenisasi dalam medium ½ MS0 cair
selama 2 minggu, disubkultur ke dalam medium ½ MS cair yang mengandung Thidiazuron (0, 1, 2, 4 dan 8 mg/L) dan Casein hydrolysate 500 mg/L. Hasil
penelitian menunjukkan kalus embriogenik manggis yang disubkultur ke dalam medium ½ MS0 cair mampu membentuk kultur suspensi sel. Struktur
embrio somatik berupa globular, hati dan torpedo telah terbentuk dalam waktu 8 minggu pada suspensi sel yang diperoleh dari kalus yang sebelumnya
ditumbuhkan pada medium ½ MS padat yang mengandung 10 mg/L 2,4-D dan 1 mg/L Thidiazuron. Kultur suspensi dalam media ½ MS cair dengan atau
tanpa penambahan Thidiazuron dan Casein hydrolysate telah menghasilkan bentukan embriosomatik globular, hati dan torpedo setelah 6 bulan inkubasi.
Kata Kunci : Manggis, Fase Embriosomatik, Thidiazuron, Medium ½ MS Cair