Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan usaha ternak sapi perah, perbedaan MEK dan perbedaan pendapatan rumah tangga peternak sapi perah. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu di dua lokasi yaitu KPBS Pangalengan dan Koperasi Sarono Makmu Cangringan. Pengambilan responden dilakukan dengan teknik Multi Staged yang menggabungkan teknik Purposive Sampling setelah itu menggunakan tekni Proportional Stratified Random Sampling. Responden dipilih berdasarkan kelompok terbanyak kemudian di stratakan menurut kepemilikan sapi, setiap lokasi diambil 30 responden dengan total 60 responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis pendapatan usaha ternak. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pendapatan yang dipengaruhi oleh kepemilikan ternak dimana peternak KPBS Pangalengan memiliki 3 sapi laktasi dan peternak di Koperasi Sarono Makmur memiliki 2 sapi laktasi. Pendapatan pada usaha ternak sapi perah peternak di KPBS Pangalengan sebesar Rp 44,257,653 dan peternak di Koperasi Sarono Makmur sebesar Rp 14,019,457 yang dipengaruhi banyak factor terutama jumlah produksi dan total biaya. MEK pada masing-masing lokasi penelitian memiliki pengaruh terhadap pendapatan ruamah tangga. Pendapatan rumah tangga peternak di KPBS Pangalengan mayoritas didapatkan dari usaha ternak sapi perah sedangakn peternak di Koperasi Sarono Makmur dari usaha ternak dan pekerjaan non farm.