PERANCANGAN ULANG DESAIN BEJANA TEKAN HORIZONTAL DAN PENGARUH JUMLAH RIB TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN
Abstract
Bejana tekan memiliki struktur geometri yang kompleks dan digunakan untuk bekerja di bawah kondisi pembebanan yang tinggi seperti gaya eksternal, beban thermal, tekanan internal, dll. Desain dan perancangan bejana tekan menggunakan aturan dan kode sesuai standar internasional. Salah satu kode standar yang digunakan adalah ASME boiler pressure vessel section VIII. Kasus malfungsi pada bejana tekan dapat menyebabkan kerugian berupa material dan korban jiwa. Untuk meminimalisir terjadinya malfungsi pada bejana tekan, maka diperlukannya simulasi dan analisa dalam proses perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan ulang desain bejana tekan yang aman sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mengetahui pengaruh jumlah rib terhadap distribusi tegangan. Penelitian ini melakukan perancangan ulang desain bejana tekan horizontal close drain drum dengan kapasitas 15 m³, tekanan desain internal 3,5 barg, dan temperatur desain 168 oC. Perancangan ini dilakukan dengan perhitungan manual menggunakan standar ASME Section VIII Division 1 dan software PV Elite 2016. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh jumlah rib terhadap distribusi tegangan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2017. Variasi jumlah rib yang digunakan adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Hasil perancangan ulang menunjukkan nilai dari perhitungan PV Elite untuk MAWP head sebesar 63,696 Psi dan untuk shell sebesar 63,298 Psi. Sedangkan untuk perhitungan manual untuk headnya sebesar 67,81 Psi dan untuk shellnya 67,69 Psi.Untuk hasil dari tekanan hidrostatiknya dari perhitungan manual didapat 70,32 Psi dan pada perhitungan PV Elite didapat 65,994 Psi. Untuk hasil dari ketebalan dinding pada perhitungan manual di dapatkan hasil 0,219 in pada head dan 0,219 in pada shell sedangkan pada perhitungan PV untuk headnya sebesar 0,223 in dan pada shellnya sebesar 0,223 in. Secara keseluruhan desain pada bejana tekan dinyatakan aman sesuai standar pengerjaan yang berlaku. Sementara dari hasil pengaruh jumlah rib terhadap distribusi tegangan didapatkan nilai tegangan pada setiap variasi cenderung menurun seiring penambahan jumlah variasi, namun pada variasi ke 6 tegangan cenderung meningkat. Tegangan maksimum paling tinggi terjadi pada variasi 1 rib sebesar 101 MPa, sedangkan tegangan maksimum paling rendah terjadi pada variasi 5 rib sebesar 100,3 MPa. Pada nilai displacement cenderung menurun seiring penambahan jumlah variasi. Displacement paling tinggi terjadi pada variasi 1 rib sebesar 1 mm sedangkan displacemet paling rendah terjadi pada variasi 7 sebesar 0.9658 mm.