Show simple item record

dc.contributor.advisorKADARINAH, SRI
dc.contributor.authorPRATIWI, MULIA
dc.date.accessioned2020-01-23T01:44:20Z
dc.date.available2020-01-23T01:44:20Z
dc.date.issued2020-01-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31251
dc.descriptionInfeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terbanyak kedua yang terjadi pada manusia setelah infeksi saluran pernafasan. Menurut National Kidney and Urology Disease Information Clearinghouse (NKUDIC) tahun 2012 menyatakan bahwa ISK merupakan infeksi yang terbanyak kedua yang terjadi pada manusia setelah infeksi saluran pernapasan dengan jumlah 8,3 juta kasus pertahunnya Di Indonesia prevalensi penyakit ISK juga terbilang tinggi, sekitar 222 juta jiwa dan perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014 jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik dengan menggunakan alur Gyssens secara kualitatif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2017. Pada penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observational dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien. Jumlah populasi yang ada sebesar 135 pasien dengan minimal sampel 101 pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alur Gyssens untuk mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik. Hasil analisis profil pengobatan didapatkan bahwa golongan obat yang banyak digunakan adalah golongan sefalosporin generasi ketiga sebanyak 87 item (86%), sedangkan rute pemberian antibiotik yang banyak digunakan adalah injeksi 76%. Total penggunaan antibiotik tunggal maupun kombinasi sebanyak 103 antibiotik dari 101 pasien. Dimana penggunaan antibiotik tunggal sebanyak 79 antibiotik sedangkan penggunaan antibiotik kombinasi sebanyak 24 antibiotik (13 peresepan). Hasil penilaian kualitas antibiotik menggunakan alur Gyssens didapatkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien ISK di instalasi rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2017 sudah tepat/sudah bijak yaitu pada kategori 0 (penggunaan sudah tepat/bijak) sebanyak 92 (89,31%), dimana ada beberapa kategori yang tidak tepat/tidak bijak yaitu pada kategori IV B (ada antibiotik alternatif lain yang lebih aman/kurang toksik) sebanyak 1 (0,97%), kategori III B (penggunaan antibiotik terlalu singkat) sebanyak 10 (9,7%).en_US
dc.description.abstractInfeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terbanyak kedua yang terjadi pada manusia setelah infeksi saluran pernafasan. Menurut National Kidney and Urology Disease Information Clearinghouse (NKUDIC) tahun 2012 menyatakan bahwa ISK merupakan infeksi yang terbanyak kedua yang terjadi pada manusia setelah infeksi saluran pernapasan dengan jumlah 8,3 juta kasus pertahunnya Di Indonesia prevalensi penyakit ISK juga terbilang tinggi, sekitar 222 juta jiwa dan perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014 jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik dengan menggunakan alur Gyssens secara kualitatif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2017. Pada penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observational dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien. Jumlah populasi yang ada sebesar 135 pasien dengan minimal sampel 101 pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alur Gyssens untuk mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik. Hasil analisis profil pengobatan didapatkan bahwa golongan obat yang banyak digunakan adalah golongan sefalosporin generasi ketiga sebanyak 87 item (86%), sedangkan rute pemberian antibiotik yang banyak digunakan adalah injeksi 76%. Total penggunaan antibiotik tunggal maupun kombinasi sebanyak 103 antibiotik dari 101 pasien. Dimana penggunaan antibiotik tunggal sebanyak 79 antibiotik sedangkan penggunaan antibiotik kombinasi sebanyak 24 antibiotik (13 peresepan). Hasil penilaian kualitas antibiotik menggunakan alur Gyssens didapatkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien ISK di instalasi rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2017 sudah tepat/sudah bijak yaitu pada kategori 0 (penggunaan sudah tepat/bijak) sebanyak 92 (89,31%), dimana ada beberapa kategori yang tidak tepat/tidak bijak yaitu pada kategori IV B (ada antibiotik alternatif lain yang lebih aman/kurang toksik) sebanyak 1 (0,97%), kategori III B (penggunaan antibiotik terlalu singkat) sebanyak 10 (9,7%).en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectEvaluasi Antibiotik, alur Gyssens, Infeksi Saluran Kemih (ISK), Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gampingen_US
dc.titleEVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN ALUR GYSSENS PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TAHUN 2017en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 11en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record