EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN ALUR GYSSENS PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TAHUN 2017
Abstract
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terbanyak kedua yang
terjadi pada manusia setelah infeksi saluran pernafasan. Menurut National Kidney
and Urology Disease Information Clearinghouse (NKUDIC) tahun 2012
menyatakan bahwa ISK merupakan infeksi yang terbanyak kedua yang terjadi pada
manusia setelah infeksi saluran pernapasan dengan jumlah 8,3 juta kasus
pertahunnya Di Indonesia prevalensi penyakit ISK juga terbilang tinggi, sekitar 222
juta jiwa dan perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014
jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk
pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan untuk mengetahui
ketepatan penggunaan antibiotik dengan menggunakan alur Gyssens secara
kualitatif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2017.
Pada penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observational
dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien. Jumlah
populasi yang ada sebesar 135 pasien dengan minimal sampel 101 pasien. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan alur Gyssens untuk mengevaluasi kualitas
penggunaan antibiotik.
Hasil analisis profil pengobatan didapatkan bahwa golongan obat yang
banyak digunakan adalah golongan sefalosporin generasi ketiga sebanyak 87 item
(86%), sedangkan rute pemberian antibiotik yang banyak digunakan adalah injeksi
76%. Total penggunaan antibiotik tunggal maupun kombinasi sebanyak 103
antibiotik dari 101 pasien. Dimana penggunaan antibiotik tunggal sebanyak 79
antibiotik sedangkan penggunaan antibiotik kombinasi sebanyak 24 antibiotik (13
peresepan). Hasil penilaian kualitas antibiotik menggunakan alur Gyssens
didapatkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien ISK di instalasi rawat inap
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2017 sudah tepat/sudah bijak
yaitu pada kategori 0 (penggunaan sudah tepat/bijak) sebanyak 92 (89,31%),
dimana ada beberapa kategori yang tidak tepat/tidak bijak yaitu pada kategori IV B
(ada antibiotik alternatif lain yang lebih aman/kurang toksik) sebanyak 1 (0,97%),
kategori III B (penggunaan antibiotik terlalu singkat) sebanyak 10 (9,7%).