Show simple item record

dc.contributor.advisorGITA SUKMONO, FILOSA
dc.contributor.authorFIKRI SAIFUDDIN, FARIS
dc.date.accessioned2020-01-23T04:23:59Z
dc.date.available2020-01-23T04:23:59Z
dc.date.issued2019-12-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31273
dc.descriptionPada tanggal 5 Desember 2018 lalu, berbagai media baik cetak, elektronik, maupun daring ramai memberitakan sebuah insiden penembakan terhadap 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak Kabupaten Nduga, Papua, oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sejumlah media di Indonesia turut memberitakan, termasuk surat kabar harian Kompas, dan Republika. Penelitian ini ingin coba melihat bagaimana surat kabar harian Republika dan Kompas membentuk suatu wacana dalam memberitakan sebuah insiden yang menimbulkan konflik di tanah Papua ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis wacana kritis. Model dari analisis wacana kritis yang digunakan yaitu analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Terdapat tiga dimensi berpengaruh dalam sebuah pemberitaan yang dianalisis dalam penelitian ini, yakni: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam hal kewacanaan yang dibangun, kedua media nasional tersebut memiliki wacana yang berbeda. Republika lebih banyak mengangkat fenomena kekacauan akibat konflik, memilih menampilkan kronologi mengenai insiden dan menyuarakan agar pemerintah segera mengambil sikap untuk menghadapi kelompokkelompok yang mengancam kedaulatan negara. Sementara Kompas lebih mengambil posisi pada pemberitaan yang aman dan berpihak pada membangun citra positif pemerintah dengan menampilkan perkembangan penanganan pasca insiden dan keberlangsungan program pembangunan yang tengah dijalankan oleh pemerintah di Papua. Alih-alih memposisikan diri sebagai watchdog journalism, Kompas dan Republika justru sibuk mengangkat wacana yang menguntungkan mereka. Perbedaan wacana yang diambil oleh media ini akan sangat berpengaruh pada konteks sosial dan kemudian menjadikan kubu-kubu antara pembaca Kompas dan Republika.en_US
dc.description.abstractPada tanggal 5 Desember 2018 lalu, berbagai media baik cetak, elektronik, maupun daring ramai memberitakan sebuah insiden penembakan terhadap 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak Kabupaten Nduga, Papua, oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sejumlah media di Indonesia turut memberitakan, termasuk surat kabar harian Kompas, dan Republika. Penelitian ini ingin coba melihat bagaimana surat kabar harian Republika dan Kompas membentuk suatu wacana dalam memberitakan sebuah insiden yang menimbulkan konflik di tanah Papua ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis wacana kritis. Model dari analisis wacana kritis yang digunakan yaitu analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Terdapat tiga dimensi berpengaruh dalam sebuah pemberitaan yang dianalisis dalam penelitian ini, yakni: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam hal kewacanaan yang dibangun, kedua media nasional tersebut memiliki wacana yang berbeda. Republika lebih banyak mengangkat fenomena kekacauan akibat konflik, memilih menampilkan kronologi mengenai insiden dan menyuarakan agar pemerintah segera mengambil sikap untuk menghadapi kelompokkelompok yang mengancam kedaulatan negara. Sementara Kompas lebih mengambil posisi pada pemberitaan yang aman dan berpihak pada membangun citra positif pemerintah dengan menampilkan perkembangan penanganan pasca insiden dan keberlangsungan program pembangunan yang tengah dijalankan oleh pemerintah di Papua. Alih-alih memposisikan diri sebagai watchdog journalism, Kompas dan Republika justru sibuk mengangkat wacana yang menguntungkan mereka. Perbedaan wacana yang diambil oleh media ini akan sangat berpengaruh pada konteks sosial dan kemudian menjadikan kubu-kubu antara pembaca Kompas dan Republika.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPapua, Insiden Nduga, Koran, Wacana Kritis, Koranen_US
dc.titleWACANA PEMBERITAAN TRAGEDI PENEMBAKAN 31 PEKERJA PEMBANGUNAN JEMBATAN OLEH OPM DI KALI YIGI-KALI AURAK KABUPATEN NDUGA PADA MEDIA KOMPAS DAN REPUBLIKA (ANALISIS WACANA KRITIS PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA EDISI 5 SAMPAI DENGAN 12 DESEMBER 2018)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 841en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record