ALAT PENDETEKSI GAS CO (KARBON MONOKSIDA) dan COHb (KARBOKSIHEMOGLOBIN)
Abstract
Merokok sudah menjadi permasalahan yang ada di dunia. Asap yang dihasilkan dari pembakaran tak sempurna tembakau mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dan sekitar 40 karsinogen. Gas CO dari asap tembakau akan diserap paru-paru melalui membran alveolar bersama dengan O2 (oksigen), kemudian akan menyatu dengan hemoglobin dan larut dalam darah. Sehingga pada penelitian ini bertujuan merancang alat yang bisa mengukur kadar gas CO (Karbon Monoksida) dan juga COHb (Karboksi-Hemoglobin). Alat ini di rancang menggunakan Mikrokontroller ATMega328, sensor MQ-7 sebagai pendektesian gas CO, LCD untuk tampilan display, dan buzzer sebagai indikator, alat ini menggunakan baterai 12 VDC step-down menjadi 5VDC. Data pengujian di peroleh dari hasil perbandingan pengukuran pada modul TA dan alat smokerlyzer, menunjukkan nilai pengukuran yang berbeda. Dari pengukuran pada modul TA didapatkan koreksi 0,16 pada sample perokok pasif, dan koreksi sebesar 0,4 untuk sample perokok aktif, hasil koreksi alat berada dalam batas nilai yang diizikan oleh Permenkes No. 54 tahun 2015. Pada pengujian sensor MQ-2 didapatkan hasil pengukuran cukup tinggi dikarenakan nilai resistansi sensor yaitu ≥ 200ppm. Pada pengujian sensor MQ-9 didapatkan hasil yang sama dengan sensor MQ-7. Pengukuran dari ketiga sensor tersebut yaitu MQ-7, MQ-2, MQ-9 tidak akurat untuk mengukur gas CO dan COHb pada tubuh melalui hembusan napas. Hasil pengujian sensor MQ-7 terhadap gas CO pada asap rokok didapatkan nilai pengukuran tertinggi yaitu 54,12 ppm pada rokok non filter, sedangkan pengukuran terendah yaitu 00,00 ppm pada rokok elektrik, maka dari hasil tersebut, sensor MQ-7 memiliki respon bagus untuk mengukur gas CO pada asap rokok secara langsung