| dc.contributor.advisor | MUSLIKHATI, SITI | |
| dc.contributor.author | ZAHRA, ARLISA SITI | |
| dc.date.accessioned | 2020-01-24T02:48:07Z | |
| dc.date.available | 2020-01-24T02:48:07Z | |
| dc.date.issued | 2020-01-04 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31302 | |
| dc.description | Karya ini akan menjelaskan mengapa fenomena islamophobia dapat mengalami peningkatan di Perancis pada tahun 2015 hingga 2016, pada saat era pemerintahan Presiden Francois Hollande yang dikenal sebagai sosok pemimimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap penegakan nilai-nilai hak asasi manusia, demokrasi dan kebebasan di Perancis. Hal ini cenderung menimbulkan pertanyaan, karena Negara Perancis dikenal sebagai negara Republik, sekuler, sosial dan demokratis, dimana Negara selalu menjunjung tinggi prinsip liberté, égalité, dan fratérnité yang menjamin kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan dihadapan hukum bagi seluruh warga negara tanpa membedakan asal, suku, ras dan kepercayaan. Selain itu, Perancis juga menerapkan sekularisme (laïcité) yang menegaskan komitmennya untuk memberikan kebebasan yang setara bagi seluruh kepercayaan, namun disisi lain tindakan-tindakan yang berindikasi islamophobia mencakup fisik maupun verbal justru meningkat. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori persepsi dan konsep islamophobia untuk menjawab mengapa terjadi peningkatan islamophobia di Perancis pada era Presiden Francois Hollande tahun 2015 hingga 2016 | en_US |
| dc.description.abstract | The objective of this research is for explaning why the phenomenon of Islamophobia could experience an increase in France year 2015-2016, during the era of President Francois Hollande, known as a leader who has a high commitment to upholding the values of human rights, democracy and freedom in France. This tends to raise questions, because the French State is known as a Republican, secular, social and democratic, where the State always upholds the principles of liberté, égalité, and fratérnité which guarantee freedom, equality, and fraternity in the law for all citizens regardless of origin, ethnicity, race and creed. In addition, France also applies secularism (laïcité) which affirms the commitment to provide equal freedom for all beliefs, but on the other hand actions that indicate islamophobia including both physical and verbal actually increase. This study uses the theory of perception approach and the concept of Islamophobia to answer why there is an increase the phenomenon of Islamophobia in France during the era of President Francois Hollande in 2015-2016. | en_US |
| dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
| dc.subject | Islamophobia, France, Francois Hollande, secularism. | en_US |
| dc.title | ANALISIS MENINGKATNYA FENOMENA ISLAMOPHOBIA DI PERANCIS PADA ERA PEMERINTAHAN FRANCOIS HOLLANDE TAHUN 2015-2016 | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FISIP
56 | en_US |
