Show simple item record

dc.contributor.authorKescandra, Nungky
dc.date.accessioned2020-02-05T02:51:09Z
dc.date.available2020-02-05T02:51:09Z
dc.date.issued2019-11-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31485
dc.descriptionLatar Belakang: Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Infeksi dapat berasal dari komunitas atau lingkungan rumah sakit (HAIs). Salah satu HAIs yang sering terjadi di rumah sakit adalah Bloodstream Infection atau infeksi aliran darah primer. Strategi yang dapat mengendalikan angka HAIs adalah dengan cara surveilans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian bloodstream infection di Nitipuran Health Center. Metode: Peneitian menggunakan deskriptif analitik non-eksperimental dengan pendekatan Cohort Study. Sampel kuantitatif adalah pasien yang melakukan hemodialisis secara total sampling (Agustus 2019) dan tenaga medis yang terlibat langsung dalam proses hemodialisis pasien diperoleh dari deep interview dengan teknik purposive sampling. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah diakukan uji kultur darah didapatkan keempat pasien menunjukkan positif terdapat kuman dalam darah. Jenis bakteri yang terdeteksi pada ke empat pasien tersebut antara lain Pseudomonas luteola, Staphyococcus koagulase negatif, Pseudomonas aeruginosa dan Burkholderia cepacia. Hal ini dapat timbul akibat perilaku tenaga medis akan hand hygiene masih kurang. Kesimpulan dan Saran: Diketahui kejadian Bloodstream Infection dengan menggunakan surveilans di Klinik Hemodialisa Nitipuran sebanyak 4 kasus. Hal ini dapat disebabkan kesadaran tenaga medis untuk menjaga kebersihan diri masih kurang dan Kepatuhan tenaga medis untuk melakukan SOP PPI masih rendah. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dibentuknya tim khusus PPI dan melakukan penyegaran serta sosialisasi mengenai program PPI.en_US
dc.description.abstractBackground: Infectious disease is one of the health problem in the world, including Indonesia. Infection can originate from the community or hospital environment (HAIs). HAIs that often occurs in hospital is Bloodstream Infection. The strategy that can control the number of HAIs is by surveillance. The purpose of this study was to determine the incidence of bloodstream infection at Nitipuran Health Center. Method: This research is a non-experimental analytic descriptive with cohort study approach. Quantitative samples were patient who do hemodialysis in total sampling (August 2019) and medical personnel directly involved in the hemodialysis process obtained from deep interview with purposive sampling technique. Result: The result showed that there were 4 patients who met the inclusion criteria. After undergoing a blood culture test, it was found that all four petients showed positive germs in the blood. The types of bacteria detected were Pseudomonas luteola, Staphyococcus koagulase negatif, Pseudomonas aeruginosa dan Burkholderia cepacia. This can arise due to lack of hand hygiene of medical personnel. Conclusion: four cases were identified using surveillance at Nitipuran Health Center. This can be caused by the awareness of medical personnel to maintain personal hygiene is still lacking and the compliance of medical personnel to conduct SOP of PPI is still low. The effort to overcome these problems is the formation of a PPI team and socialization of the PPI program.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectsurveillanceen_US
dc.subjectBloodstream Infectionen_US
dc.subjecthemodialysisen_US
dc.titleSURVEILANS BLOODSTREAM INFECTION PADA PASIEN HEMODIALISIS DI KLINIK NITIPURAN HEALTH CENTERen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record