dc.contributor.author | Tajab, Muh | |
dc.date.accessioned | 2020-02-06T03:05:26Z | |
dc.date.available | 2020-02-06T03:05:26Z | |
dc.date.issued | 2020-01-05 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31526 | |
dc.description | Sabar menjadi kebutuhan dan nilai moral utama manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan cobaan. Tujuan penelitian, untuk mengetahui: (1) Konsep sabar dalam Tafsi>r al-Miṣba>h}, (2) Hubungan sabar dengan kepribadian dalam Tafsi>r al-Miṣba>h}, (3) Hubungan sabar dengan kesejahteraan psikologis dalam Tafsi>r al-Miṣba>h} (4) Relevansi konsep sabar dalam Tafsi>r al-Miṣba>h} dengan pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi teks dengan metode tafsir maud}u>’i serta analisis data dengan analisa deskriptif ayat-ayat sabar dalam Tafsi>r al-Miṣba>h karya M. Quraish Shihab jilid 1-15 sekaligus beberapa buku M. Quraish Shihab untuk menemukan konsep sabar dalam perspektif psikologi pendidikan Islam dan diperkaya dengan beberapa literature lainya terkait sabar.
Ditemukan bahwa kesabaran menuntut ketabahan menghadapi sesuatu yang sulit, berat, pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab. Sabar adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginanya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik. Nilai-nilai psikologis sabar dalam Tafsi>r al-Miṣba>h memiliki relevansi dalam pengembangan kepribadian utama, yaitu pertama, kepribadian Muhsini>n yaitu sikap menjalani hidup dengan penuh kesungguhan demi kebaikan semua. Kedua, kepribadian mukhbiti>n yaitu apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, sabar terhadap apa yang menimpa, tangguh menghadapi kesulitan atau gangguan serta melaksanakan ṣalāt dan menafkahkan rezekinya. Ketiga, kepribadian Muttaqi<n yaitu yang memelihara diri dari segala macam pelanggaran serta menghindar dari segala hal yang dapat mengakibatkan murka Allah.
Keempat, kepribadian Iba>d al-Rahma>n yaitu kepribadian yang tenang dan rendah hati disertai wibawa dari air muka, lapang dada, optimis, prihatin, takut pada al-Kha>liq, ketulusan, keterbukaan, kesederhanaan, menerima saran dan kritik, cinta keluarga, lingkungan serta masyarakat. Dan kelima, kepribadian ribbiyyu>n atau rabbani yaitu yang mengikuti syariat Allah, tidak lemah, lesu dan menyerah. Sabar dalam Tafsi>r al-Miṣba>h memiliki kesesuaian dengan teori kesejahteraan psikologis dalam psikologi positif, terutama terkait kebermaknaan hidup dan penguasaan diri. Relevansi sabar dengan pendidikan Islam terutama dalam sifat sifat optimis, budaya disiplin, habituasi dan pengendalian emosi. | en_US |
dc.description.abstract | Patience becomes a major human need and moral value in living a life full of challenges and trials. The purpose of this research is to find out: (1) The concept of patience in Tafsi>r al-Miṣba>h}, (2) The relationship of patience with personality in Tafsi>r al-Miṣba>h}, (3) The relationship of patients with psychological well-being in Tafsi>r al-Miṣba>h} (4) The relevance of the concept of patience in Tafsi>r al-Miṣba>h} with Islamic education. This study uses a text study approach with the interpretation method of mauḍū'i as well as data analysis with a descriptive analysis of patient verses in Tafsi>r al-Miṣba>h} by M. Quraish Shihab volumes 1-15 as well as several M. Quraish Shihab books to find the concept of patience in psychological perspective Islamic education and enriched with several other works of literature related to patience.
It was found that patients require endurance to face something difficult, severe, bitter, which must be accepted and faced with full responsibility. Patience is to hold back or limit the soul from its desires in order to achieve something good or better. The psychological values of patience in Tafsi>r al-Miṣba>h} have relevance in the development of the main personality, that is first, Muh}sini>n's personality, that is, the attitude of living life earnestly for the good of all. Second, the personality of the mukhbitīn, when called the name of Allah, trembles his heart, is patient with what befalls, resilient in facing difficulties or disturbances, and performs āalāt and exerts his fortune. Third, Muttaqi>n's personality, which is to guard against all kinds of violations and to avoid everything that can cause the wrath of God. Fourth, Iba>d al-Rah}ma>n's personality, which is a calm and humble personality accompanied by authority from the face, grace, optimism, concern, fear of al-Kha>liq, sincerity, openness, simplicity, accepting advice and criticism, family love, environment, and society. And fifth, the personality of the Ribbiyyu>n or Rabbani, who follows the law of God, is not weak, lethargic and gives up. Patience in Tafsi>r al-Miṣba>h} is compatible with psychological well-being theory in positive psychology, especially related to the meaningfulness of life and self-mastery. The relevance of patience with Islamic education especially in the nature of the optimistic nature, cultural discipline and emotional control. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | PROGRAM DOKTOR ILMU PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Psychology | en_US |
dc.subject | tafsir | en_US |
dc.subject | Patience | en_US |
dc.subject | Personality | en_US |
dc.subject | Psychological well-being | en_US |
dc.subject | Islamic Education | en_US |
dc.title | Psikologi Sabar dalam Tafsir Al-Misbah | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |