Pasar Inis merupakan obyek destinasi wisata digital yang di bina oleh GenPi (Generasi Pesona Indonesia) yang membantu Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Pasar Inis menggunakan 4 media sosial yaitu YouTube, Twitter, Facebook dan Instagram untuk mempromosikan tempat wisata agar dapat di kenal secara luas dan merupakan alat yang efektif dan efisien dilihat dari waktu dan pembiayaan yang di gunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan data pendukung lain berupa aktivitas media sosial dan google trend. Terdapat dua aspek yang menjadi acuan peneliti, yaitu konsep strategi branding produk baru dan juga konsep strategi komunikasi melalui media sosial. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Pasar Inis merupakan Own-label Brand karena Pasar Inis telah menggunakan media sosial sebelum GenPi menjadikan Pasar Inis sebagai destinasi wisata digital yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness Pasar Inis sebagai destinasi obyek wisata untuk keluarga yang ramah dan selalu berinovasi. Strategi komunikasi Pasar Inis adalah dengan memanfaatkan interakasi yang kuat dengan pengikutnya di media sosial dan juga dukungan manajeman untuk dapat terus berinovasi dan berkontribusi pada konten yang ada di media sosial Pasar Inis. Hal unik yang di dapatkan adalah Pasar Inis menjadi destinasi wisata digital GenPi yang dapat masih bertahan hingga sekarang dengan memanfaatakan secara maksimal SDM dan SDA dari desa Brondongrejo dan juga penggunaan hashtag yang dapat membantu Pasar Inis untuk mendapatkan kunjungan di unggahan ataupun akun media sosial yang dimiliki.Pemanfaatan media sosial yang kurang di karenakan konten teks yang masih seragam dan tidak menyesuaikan dengan karakter media sosial yang ada.