PENGARUH PENGGUNAAN BIODIESEL CAMPURAN MINYAK JARAK DAN MINYAK SAWIT DENGAN KOMPOSISI 3:7 TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL
Abstract
Kebutuhan minyak solar pada sektor-sektor transportasi, industi, dan pembangkit listrik meningkat terus, sedangkan produksi minyak solar di dalam negeri relatif tetap. Sehingga mendorong pemerintah untuk meningkatkan impor minyak solar guna memenuhi kebutuhan energi tersebut. Maka dari itu perlu adanya pengganti bahan bakar minyak alternatif salah satunya biodiesel yang menggunakan minyak nabati dari minyak jarak dan minyak sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik bahan bakar biodiesel minyak jarak – minyak sawit berupa daya, konsumsi bahan bakar spesifik, dan proses injeksi. Penelitian ini menggunakan mesin diesel silinder tunggal yang dihubungkan ke generator dengan menyalakan beban 5 lampu dengan daya masing-masing sebesar 500 watt. Biodiesel divariasikan menjadi B25, B30, B35, dan B40 dengan waktu 60 menit pada temperatur 70℃. Kemudian melakukan pengujian sifat fisik bahan bakar solar dan biodiesel, uji performa mesin diesel, serta uji kinerja mesin diesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada beban maksimum bahan bakar solar merupakan yang terboros dari semua jenis variasi bahan bakar dan biodiesel campuran dengan variasi B40 merupakan bahan bakar yang paling hemat pemakaian bahan bakarnya pada pembebanan maksimal. Pada pengujian karakteristik injeksi menunjukkan bahwa solar murni akan memiliki sudut semprotan yang paling besar. Sedangkan bahan bakar biodiesel jarak mempunyai sudut semprotan yang paling kecil.