Show simple item record

dc.contributor.authorISWARDANI, KESI
dc.date.accessioned2020-02-19T03:09:39Z
dc.date.available2020-02-19T03:09:39Z
dc.date.issued2020-01-13
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31836
dc.descriptionThis research aims at explaining the similarities and differences of point of view between Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin and Yusuf Al-Qaradhawi about zakat fitri (alms given by Muslims during the fasting month). This research was library study, with documentation as the data collection technique. The data source was primary and secondary data. The data analysis technique used was comparative descriptive. The research result shows that the point of view similarity between Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin and Yusuf Al-Qaradhawi about zakat fitri is that there is the obligation of doing zakat fitri, in which each Muslim is obliged to pay the zakat fitri, the classification of the zakat fitri is based on the kinds of staple food of the society, and Muslims are allowed to pay the zakat fitri at least one or two days before ‘ied prayer. The point of view difference is that Syaikh Utsaimin has stipulated one sha’ for all classifications of food, meanwhile Syaikh Qaradhawi has enacted one sha’ for all classifications of food except wheat. Furthermore, Syaikh Utsaimin has forbidden money as the zakat fitri, whereas Syaikh Qaradhawi allows it. Additionally, Syaikh Utsaimin has designated that zakat fitri can only be given to the poor, meanwhile Syaikh Qaradhawi has decided that zakat fitri can be given to either the poor or other asnaf (category of Muslims who deserve to get zakat fitri) as necessary. The differences are caused by the different system in stipulating the legal basis and the interpretation of a legal basisen_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan pandangan Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin dan Yusuf Al-Qaradhawi tentang zakat fitri. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Sedangkan sumber data berupa data primer dan sekunder. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan pandangan antara Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin dan Yusuf Al-Qaradhawi tentang zakat fitri yaitu mewajibkan zakat fitri, setiap muslim wajib membayar zakat fitri, jenis zakat fitri dari makanan pokok masyarakat, dan membolehkan mengeluarkan zakat fitri satu atau dua hari sebelum shalat ‘ied. Adapun perbedaannya yaitu Syaikh Utsaimin menetapkan satu sha’ pada semua jenis makanan sedangkan Syaikh Qaradhawi menetapkan satu sha’ pada setiap jenis makanan kecuali gandum, Syaih Utsaimin melarang zakat fitri dengan uang sedangkan Syaikh Qaradhawi membolehkan, Syaikh Utsaimin memeritahkan agar zakat fitri hanya dibagikan untuk fakir miskin sedangkan Syaikh Qaradhawi memerintahkan untuk diberikan ke fakir miskin dan asnaf lain bila diperlukan. Perbedaan pandangan tersebut disebabkan karena berbeda dalam beristinbath atau menetapkan sebuah dasar hukum, serta dalam menginterpretasikan sebuah dasar hukumen_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectPOINT OF VIEWen_US
dc.subjectPANDANGANen_US
dc.subjectMUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMINen_US
dc.subjectYUSUF ALQARADHAWIen_US
dc.subjectZAKAT FITRIen_US
dc.titleSTUDI KOMPARATIF PANDANGAN MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN DAN YUSUF AL-QARADHAWI TENTANG ZAKAT FITRIen_US
dc.typeThesis SKR FAI 383en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record