dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | PUTRI, DWYNA AGUST | |
dc.date.accessioned | 2020-02-19T07:07:21Z | |
dc.date.available | 2020-02-19T07:07:21Z | |
dc.date.issued | 2020-01-04 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31846 | |
dc.description | Throughout modern history, World War I became one of the most destructive wars. At that time children in the Berlin and Vienna region experienced hunger, malnutrition and rickets as a result of the blockade carried out by the British. Britain is holding back supplies of food to Germany. Moved by such conditions, a teacher and sociologist graduated from Oxford University known as Eglantyne Jebb, took an action to save children who were starving. Then, Eglantyne Jebb formed the Save the Children organization in May 1919 to deal with and save children. In 1923, Eglantyne Jebb wrote the Declaration of the Rights of the Child, which contained 10 principles of child rights. The declaration was later adopted by the LBB, and adopted by the United Nations as the Convention on the Rights of the Child on November 20, 1989. Since September 2, 1990, the Convention of the Rights of the Child entered into force in 194 countries that had ratified the convention | en_US |
dc.description.abstract | Sepanjang sejarah modern, Perang Dunia I menjadi salah satu perang yang paling merusak. Saat itu anak-anak di wilayah Berlin dan Vienna mengalami kelaparan, malnutrisi dan rakhitis akibat dari blokade yang dilakukan oleh Inggris. Inggris menahan pasokan bahan makanan ke wilayah Jerman. Tergerak oleh keadaan yang seperti itu, seorang guru dan sosiolog lulusan Oxford University yang dikenal sebagai Eglantyne Jebb, melakukan sebuah tindakan untuk menyelamatkan anak-anak yang mengalami kelaparan. Kemudian, Eglantyne Jebb membentuk organisasi Save the Children pada bulan Mei 1919 untuk mengatasi dan menyelamatkan anak-anak. Pada tahun 1923, Eglantyne Jebb menuliskan Deklarasi Hak Anak, yang berisi 10 prinsip hak anak. Deklarasi itu kemudian disahkan oleh LBB, dan diadopsi oleh PBB menjadi Konvesi Hak Anak pada 20 November 1989. Semenjak tanggal 2 September 1990, The Convention of the Rights of the Child mulai berlaku di 194 negara yang telah meratifikasi konvensi tersebut. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | CHILD RIGHTS | en_US |
dc.subject | HAK ANAK | en_US |
dc.subject | CONVENTION OF THE RIGHTS OF THE CHILD | en_US |
dc.subject | SAVE THE CHILDREN | en_US |
dc.subject | KONVENSI HAK ANAK | en_US |
dc.title | PERAN SAVE THE CHILDREN SEBAGAI PEMBELA HAK ANAK | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |