Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi input program inklusi di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 dan SD Bina Harapan Semarang. Selain itu penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan program inklusi yang dimiliki oleh masingmasing sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian evauatif komparatif. Tempat penelitian ini di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 dan SD Bina Harapan Semarang. Adapun subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Wali Kelas, Guru Pendamping Khusus/Shadow Teacher dan Siswa ABK. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 dan SD Bina Harapan merupakan sekolah yang tercatat sebagai sekolah regular di Dinas Pendidikan, kedua sekolah ini sama-sama menerima siswa ABK di sekolah sejak awal berdiri. Hal ini didasari karena setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Sekolah mempersiapkan Guru Pendamping Khusus untuk siswa ABK juga bekerja sama dengan psikolog dalam melakukan assessment untuk mengidentifikasi dan terapi untuk siswa ABK. Sarana prasarana yang ada di sekolah layaknya sekolah regular, belum ada fasilitas khusus yang disiapkan sekolah untuk siswa ABK. Adapun keberhasilan program inklusi yang diterapkan oleh kedua sekolah adalah siswa ABK mampu mengikuti UN dan lulus dengan nilai minimal yang ditentukan oleh sekolah. Kedua sekolah memiliki manajemen yang berbeda, misalnya di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 sekolah memberikan jam belajar tambahan bagi siswa ABK sedangkan di SD Bina Harapan siswa ABK mendapatkan terapi dengan psikolog seminggu sekali.