dc.contributor.advisor | TRISWARI, DYAH | |
dc.contributor.author | ANSHARI, MUHAMMAD ARIZA DWI | |
dc.date.accessioned | 2020-02-25T03:00:29Z | |
dc.date.available | 2020-02-25T03:00:29Z | |
dc.date.issued | 2018-07-27 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32012 | |
dc.description | Latar Belakang: Defisiensi estrogen merupakan salah satu keadaan yang sering
terjadi di masyarakat terutama pada wanita yang mengalami menpause. Secara
mikroskopis epitelium gingiva pada wanita menopause mengalami atropi.
Berkurangnya kadar hormon estrogen mengakibatkan kurangnya keratinisasi
epitel pada margina gingiva dan menyebabkan jaringan gingiva mudah mengalami
deskuamasi. Epitel yang semakin menipis pada ginginva juga akan menyebabkan
gingiva menjadi rentan terrhadap iritasi dan peradangan. Ulkus merupakan lesi
yang terbentuk oleh kerusakan lokal dari jaringan epitelium. Ulkus yang terbentuk
di mukosa mulut merupakan gambaran lesi oral yang sangat umum dijumpai pada
kebanyakan orang di berbagai usia maupun jenis kelamin. Fitoestrogen
merupakan grup senyawa non steroidal yang dapat yang berasal dari tanaman
yang memiliki perilaku seperti estrogen. Terdapat 4 kelas fitoestrogen yang
berbeda yaitu isoflavon, lignan, coumesten dan stilbenes. Isoflavon terkandung di
legume, khususnya pada kedelai, semua olahan padi, kentang, buah dan sayur,
sedangkan lignan merupakan unsur minor pada dinding sel, serat pada biji, buah,
sayur, padi, dan kacang kacangan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain
penelitian eksperimental laboratoris secara in vivo dengan menggunakan tikus
betina Spargue Dawley sebagai hewan uji. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 20 ekor dalam 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 4 ekor tikus tiap
kelompok. Uji ELISA dilakukan untuk mengetahui konsentrasi estrogen dalam
darah tikus dan pengamatan jumlah sel limfosit pada ulkus dilakukan pada hari
ke-1, 3, 5 dan 7 dengan mikroskop perbesaran 100x dengan pewarnaan
Hematoxylin-eosin (HE) pada preparat histologis. Hasil: Kelima kelompok
dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk diperoleh (p-value<0,05) yang berarti
bahwa distribusi data tidak normal dan uji Kruskal-Wallis diperoleh (p>0,05)
yang berarti rata-rata jumlah sel makrofag semua kelompok tidak memiliki
perbedaan yang signifikan pada hari ke-7. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
tidak adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah sel semua kelompok pada
hari ke 7. Kesimpulan Pemberian ekstrak tepung tempe kedelai melalui oral pada
tikus Sprague Dawley ovariektomi selama 30 hari dapat meningkatkan konsestrasi
estrogen dalam darah. Pemberian ekstrak tepung tempe kedelai melalui oral
selama 30 hari pada penyembuhan ulkus traumatik tikus Sprague Dawley betina
yang mengalami defisiensi estrogen tidak mempengaruhi fase inflamasi yang
dapat dilihat dari adanya perbedaan jumlah limfosit, namun perbedaan tersebut
tidak signifikan | en_US |
dc.description.abstract | Background: Estrogen deficiency is a condition that often occurs in society,
especially in women who experience menopause. Microscopically the gingival
epithelium in postmenopausal women experiences atrophy. Reduced estrogen
hormone levels result in a lack of keratinization of the epithelium at the gingival
margins and cause the gingival tissue to easily experience desquamation. The
epithelium that is thinning on the gingiva will also cause the gingiva to become
susceptible to irritation and inflammation. Ulcers are lesions formed by local
damage from the epithelium tissue. Ulcers that form in the oral mucosa are a
picture of oral lesions that are very common in most people of various ages and
genders. Phytoestrogens are a group of non-steroidal compounds that can be
derived from plants that have estrogen-like behavior. There are 4 different classes
of phytoestrogens, namely isoflavones, lignans, coumestenes, and stilbenes.
Isoflavones contained in legumes, especially in soybeans, all processed rice,
potatoes, fruits, and vegetables, while lignans are a minor element in cell walls,
the fiber in seeds, fruits, vegetables, rice, and beans. Method: This study used a
laboratory experimental design in vivo using Sprague Dawley female mice as test
animals. The number of samples in this study was 20 in 5 treatment groups
consisting of 4 rats per group. The ELISA test was conducted to determine the
concentration of estrogen in rat blood and the observation of the number of
lymphocyte cells in the ulcer performed on days 1, 3, 5 and 7 with a microscope of
100x magnification with Hematoxylin-eosin (HE) staining on histological
preparations. Results: The five groups carried out the Shapiro-Wilk normality test
were obtained (p-value <0.05) which means that the data distribution was not
normal and the Kruskal-Wallis test was obtained (p> 0.05) which means the
average number of macrophage cells in all groups did not have a significant
difference in the 7th day. The results of this study showed no significant difference
between the numbers of cells of all groups on day 7. Conclusion: Giving soybean
Tempe flour extract orally in Sprague Dawley ovariectomy rats for 30 days can
increase the concentration of estrogen in the blood. Oral administration of
soybean tempeh flour extract for 30 days on traumatic ulcer healing of female
Sprague Dawley mice with estrogen deficiency affected the inflammatory phase
which can be seen from the difference in lymphocyte counts, but the difference
was not significant. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | wound healing, lymphocyte, estrogen, soybean extract | en_US |
dc.title | PENGARUH EKSTRAK TEPUNG TEMPE KEDELAI TERHADAP JUMLAH SEL LIMFOSIT PADA ULKUS TRAUMATIK | en_US |
dc.title.alternative | Kajian Pada Tikus Sprague Dawley Betina Dengan Defisiensi Estrogen | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
326 | en_US |