PERBEDAAN PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GANGGUAN TIROID DI DAERAH PEGUNUNGAN DAN PANTAI
dc.contributor.advisor | ||
dc.contributor.author | PRATIWI, SELLY YUNITA | |
dc.date.accessioned | 2020-02-25T05:52:08Z | |
dc.date.available | 2020-02-25T05:52:08Z | |
dc.date.issued | 2019-10-10 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32019 | |
dc.description | Thyroid gland disease is a disorder caused by thyroid disorders. Thyroid disorders are the second most endocrine disease in the world after diabetes. Around 300 million people in the world are reported to have thyroid disorders and more than 1.7 million Indonesians have a chance to have thyroid disorders. This study aims to determine the differences in the prevalence and characteristics of thyroid disorders in mountainous and coastal areas. Methods : The design this research is descriptive retrospectively. Data were obtained from medical records of patients with cross-sectional designs in patients with thyroid disorders in Turi Health Center and Srandakan Health Center for the period of 2014-2018. Statistical analysis to see differences in prevalence and characteristics using the Kruskall-Wallis test. Result : In this research shows that there is a difference in prevalence between Turi Health Center and Srandakan Health Center (p=0.001). There are differences in gender characteristics (p=0.05) with the most cases in women in Turi Health Center (86.2%) and Srandakan Health Center (76.4%). The most age characteristics were in the age of 20-44 group in Turi Health Center (39%) and Srandakan Health Center (39.8%). Most of the patients in Turi Health Center were diagnosed with non-specific non-toxic goiter (40.7%). Whereas the majority of patients in Srandakan Health Center diagnosed with thyrotoxicosis (35.8%). Conclusion : There are differences in the prevalence and characteristics of gender in thyroid disorders in mountainous and coastal areas. | en_US |
dc.description.abstract | Penyakit kelenjar tiroid adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh gangguan tiroid. Gangguan tiroid merupakan penyakit endokrin terbanyak kedua di dunia setelah diabetes. Sekitar 300 juta orang di dunia dilaporkan mengalami gangguan tiroid dan lebih dari 1.7 juta orang Indonesia berpotensi mengalami gangguan tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prevalensi dan karakteristik gangguan tiroid di daerah pegunungan dan pantai. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif. Data diperoleh dari rekam medik pasien dengan desain cross – sectional pada pasien gangguan tiroid di Puskesmas Turi, Sleman dan Puskesmas Srandakan, Bantul, Yogyakarta periode tahun 2014 - 2018. Analisis statistik untuk melihat perbedaan prevalensi dan karakteristik menggunakan uji Kruskall Wallis. Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prevalensi antara Puskesmas Turi dan Puskesmas Srandakan (p=0,001). Terdapat perbedaan karakteristik jenis kelamin (p=0,05) dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan di Puskesmas Turi (86.2%) dan Puskesmas Srandakan (76,4%). Karakteristik umur terbanyak pada kelompok umur 20-44 tahun di Puskesmas turi (39%) dan Puskesmas Srandakan (39.8%). Pada pasien di Puskesmas Turi sebagian besar terdiagnosis goiter non toksik yang tidak spesifik (40,7%). Sedangkan pada pasien di Puskesmas Srandakan sebagian besar terdiagnosis tirotoksikosis (35.8%). Kesimpulan: Terdapat perbedaan prevalensi dan karaktersitik jenis kelamin pada kasus gangguan tiroid di daerah pegunungan dan pantai. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | GANGGUAN TIROID | en_US |
dc.subject | THYROID DISORDERS | en_US |
dc.subject | PEGUNUNGAN | en_US |
dc.subject | MOUNTAINOUS AREAS | en_US |
dc.subject | PANTAI | en_US |
dc.subject | COASTAL AREAS | en_US |
dc.title | PERBEDAAN PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GANGGUAN TIROID DI DAERAH PEGUNUNGAN DAN PANTAI | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 381 | en_US |