Show simple item record

dc.contributor.advisorSOSIATI, HARINI
dc.contributor.advisorNUGROHO, ARIS WIDYO
dc.contributor.authorSUKOCO, AGUNG
dc.date.accessioned2020-02-27T08:08:47Z
dc.date.available2020-02-27T08:08:47Z
dc.date.issued2019-08-28
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32088
dc.descriptionKitosan dan polyvinyl alcohol (PVA) merupakan bahan polimer yang paling sering dikembangkan untuk aplikasi biomedis dalam beberapa tahun belakang ini, karena memiliki sifat diantaranya tidak beracun, biokompatibel, fleksibel. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat membran nanofiber dari bahan kitosan nanoemulsi (NeCS) dan PVA dengan metode electrospinning. Kemudian ditingkatkan konsentrasi NeCS untuk mengetahui struktur serat, sifat tarik dari membran dan karakterisasi beads yang terbentuk pada membran nanofiber PVA/NeCS. Pembuatan membran nanofiber PVA/NeCS dengan metode electrospinning diawali dengan membuat larutan PVA 10% sebagai matriks. Kemudian, NeCS sebagai filler ditambahkan pada larutan PVA untuk dibuat sebagai larutan spinning NeCS/PVA dengan konsentrasi 0, 20, 25, 30 % (w/w). Selanjutnya proses electrospinning dari larutan PVA/NeCS dilakukan pada tegangan 14 kV, jarak jarum ke kolektor (TCD) 15 cm, dan diameter jarum syringe 0,6 mm. Viskositas larutan polimer PVA/NeCS diukur menggunakan alat viskometer. Morfologi beads yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), dan sifat tariknya menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil penelitian menunjukan penambahan NeCS pada larutan PVA menyebabkan terbentuk beads. Faktor munculnya beads antara lain karena viskositas larutan terlalu rendah dan konsentrasi NeCS yang terlalu tinggi. Hasil Penelitian ini menunjukkan diameter fiber berukuran (94,41 -173,33 nm). Nilai kuat tarik (3,136-12,605 MPa) . Modulus elastisitas membrane nanofiber (24.931-51,259 MPa). Regangan (38,32-94,14%).en_US
dc.description.abstractKitosan dan polyvinyl alcohol (PVA) merupakan bahan polimer yang paling sering dikembangkan untuk aplikasi biomedis dalam beberapa tahun belakang ini, karena memiliki sifat diantaranya tidak beracun, biokompatibel, fleksibel. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat membran nanofiber dari bahan kitosan nanoemulsi (NeCS) dan PVA dengan metode electrospinning. Kemudian ditingkatkan konsentrasi NeCS untuk mengetahui struktur serat, sifat tarik dari membran dan karakterisasi beads yang terbentuk pada membran nanofiber PVA/NeCS. Pembuatan membran nanofiber PVA/NeCS dengan metode electrospinning diawali dengan membuat larutan PVA 10% sebagai matriks. Kemudian, NeCS sebagai filler ditambahkan pada larutan PVA untuk dibuat sebagai larutan spinning NeCS/PVA dengan konsentrasi 0, 20, 25, 30 % (w/w). Selanjutnya proses electrospinning dari larutan PVA/NeCS dilakukan pada tegangan 14 kV, jarak jarum ke kolektor (TCD) 15 cm, dan diameter jarum syringe 0,6 mm. Viskositas larutan polimer PVA/NeCS diukur menggunakan alat viskometer. Morfologi beads yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), dan sifat tariknya menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil penelitian menunjukan penambahan NeCS pada larutan PVA menyebabkan terbentuk beads. Faktor munculnya beads antara lain karena viskositas larutan terlalu rendah dan konsentrasi NeCS yang terlalu tinggi. Hasil Penelitian ini menunjukkan diameter fiber berukuran (94,41 -173,33 nm). Nilai kuat tarik (3,136-12,605 MPa) . Modulus elastisitas membrane nanofiber (24.931-51,259 MPa). Regangan (38,32-94,14%).en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectNeCS, PVA, electrospinning, nanofiber, SEM, uji tarik, beadsen_US
dc.titlePENGARUH KONSENTRASI NANOEMULSI KITOSAN (NeCS) TERHADAP STRUKTUR SERAT DAN SIFAT TARIK MEMBRAN NANOFIBER PVA/NeCSen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record