PENGARUH KONSENTRASI NANOEMULSI KITOSAN (NeCS) TERHADAP STRUKTUR SERAT DAN SIFAT TARIK MEMBRAN NANOFIBER PVA/NeCS
Abstract
Kitosan dan polyvinyl alcohol (PVA) merupakan bahan polimer yang paling sering dikembangkan untuk aplikasi biomedis dalam beberapa tahun belakang ini, karena memiliki sifat diantaranya tidak beracun, biokompatibel, fleksibel. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat membran nanofiber dari bahan kitosan nanoemulsi (NeCS) dan PVA dengan metode electrospinning. Kemudian ditingkatkan konsentrasi NeCS untuk mengetahui struktur serat, sifat tarik dari membran dan karakterisasi beads yang terbentuk pada membran nanofiber PVA/NeCS. Pembuatan membran nanofiber PVA/NeCS dengan metode electrospinning diawali dengan membuat larutan PVA 10% sebagai matriks. Kemudian, NeCS sebagai filler ditambahkan pada larutan PVA untuk dibuat sebagai larutan spinning NeCS/PVA dengan konsentrasi 0, 20, 25, 30 % (w/w). Selanjutnya proses electrospinning dari larutan PVA/NeCS dilakukan pada tegangan 14 kV, jarak jarum ke kolektor (TCD) 15 cm, dan diameter jarum syringe 0,6 mm. Viskositas larutan polimer PVA/NeCS diukur menggunakan alat viskometer. Morfologi beads yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), dan sifat tariknya menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil penelitian menunjukan penambahan NeCS pada larutan PVA menyebabkan terbentuk beads. Faktor munculnya beads antara lain karena viskositas larutan terlalu rendah dan konsentrasi NeCS yang terlalu tinggi. Hasil Penelitian ini menunjukkan diameter fiber berukuran (94,41 -173,33 nm). Nilai kuat tarik (3,136-12,605 MPa) . Modulus elastisitas membrane nanofiber (24.931-51,259 MPa). Regangan (38,32-94,14%).