Show simple item record

dc.contributor.advisorAHMADI, SIDIQ
dc.contributor.authorAGUNG, DIPTYANDHITO DAKSA
dc.date.accessioned2020-02-29T02:58:08Z
dc.date.available2020-02-29T02:58:08Z
dc.date.issued2019-12-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32156
dc.descriptionPenelitian ini berusaha menjelaskan mengenai alasan mengapa kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap ISIS pada era pemerintahan Donald Trump bersifat lebih represif dibandingkan kebijakan luar negeri yang diambil oleh Barrack Obama. ISIS merupakan kelompok terorisme yang berasal dari Timur Tengah yang acap kali menebarkan teror dan ancaman yang kemudian mengancam kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah. Maka dari itu kemudian Barrack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat memfokuskan kebijakan luar negerinya terhadap ISIS. Tapi kemudian kebijakan-kebijakan yang diambil Obama mendapat banyak kritik dari Partai Republik yang merupakan partai rival dari Partai Demokrat yang mengusung Obama karena dinilai terlalu lembek sehingga kemudian ketika jabatan Obama sebagai presiden selesai dan dilanjutkan oleh Donald Trump yang berasal dari Partai Republik memiliki kebijakan yang bersifat lebih keras atau lebih represif terhadap ISIS. Penelitian ini menggunakan teori pembuatan kebijakan luar negeri yang dicanangkan oleh William D. Coplin yang kemudian diaplikasikan dengan membandingkan faktor-faktor yang ada yang menjawab mengapa Donald Trump memiliki kebijakan luar negeri yang lebih represif dibandingkan kebijakan Barrack Obama.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini berusaha menjelaskan mengenai alasan mengapa kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap ISIS pada era pemerintahan Donald Trump bersifat lebih represif dibandingkan kebijakan luar negeri yang diambil oleh Barrack Obama. ISIS merupakan kelompok terorisme yang berasal dari Timur Tengah yang acap kali menebarkan teror dan ancaman yang kemudian mengancam kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah. Maka dari itu kemudian Barrack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat memfokuskan kebijakan luar negerinya terhadap ISIS. Tapi kemudian kebijakan-kebijakan yang diambil Obama mendapat banyak kritik dari Partai Republik yang merupakan partai rival dari Partai Demokrat yang mengusung Obama karena dinilai terlalu lembek sehingga kemudian ketika jabatan Obama sebagai presiden selesai dan dilanjutkan oleh Donald Trump yang berasal dari Partai Republik memiliki kebijakan yang bersifat lebih keras atau lebih represif terhadap ISIS. Penelitian ini menggunakan teori pembuatan kebijakan luar negeri yang dicanangkan oleh William D. Coplin yang kemudian diaplikasikan dengan membandingkan faktor-faktor yang ada yang menjawab mengapa Donald Trump memiliki kebijakan luar negeri yang lebih represif dibandingkan kebijakan Barrack Obama.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKebijakan luar negeri, ISIS, Amerika Serikat, Trump, Obama.en_US
dc.titlePERBANDINGAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP ISIS PADA ERA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA DAN DONALD TRUMP (2009-2019)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record