dc.contributor.advisor | JUNAEDI, FAJAR | |
dc.contributor.author | SAVITRI, AJENG TIARA | |
dc.date.accessioned | 2020-03-03T02:44:11Z | |
dc.date.available | 2020-03-03T02:44:11Z | |
dc.date.issued | 2019-07-16 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32232 | |
dc.description | Film merupakan media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan
kepada masyarakat, melalui suara dan gambar. Film mengkonstruksi sebuah realitas
yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Seperti halnya di India, yang dikenal dengan
isu-isu perempuannya, yang kemudian menjadi sesuatu yang menarik untuk diangkat
menjadi sebuah film. Salah satunya film Lipstick Under My Burkha yang
merepresentasikan tentang identitas perempuan dilihat dari stereotype dan prejudice
(prasangka) yang terbangun khususnya di India. Lipstick Under My Burkha (2017)
menceritakan kisah empat perempuan yang mempunyai masalahnya masing-masing
yang memperjuangkan identitasnya. Kuatnya budaya patriarki di India, membuat
perjuangan mereka selalu dipatahkan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana representasi stereotype dan prejudice (prasangka) dalam film
Lipstick Under My Burkha dengan melakukan analisis semiotika melalui metode
Roland Barthes. Penelitian ini menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos yang
terdapat dalam film.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa representasi
stereotype dan prejudice (prasangka) identitas perempuan masih dianggap sebagai
makhluk kelas dua. Stereotype terhadap perempuan di India dianggap sebagai pemicu
kekerasan seksual yang dilakukan oleh laki-laki, sebagai objek, lemah, dan hanya
sebagai pemuas hasrat laki-laki. Perempuan dituntut untuk selalu menerima
keputusan dan tidak diberi kesempatan untuk menyuarakan keinginannya. Dari
stereotype itulah muncul prasangka-prasangka yang negatif. Sehingga stereotype dan
prejudice (prasangka) tersebut mendorong adanya sikap diskriminasi terhadap
identitas perempuan., seperti ditindas, dianiaya, dikekang agar tidak melanggar norma
yang sudah terkonstruksi di masyarakat. | en_US |
dc.description.abstract | Film is an effective communication medium in delivering messages to the
public, through sound and images. Film constructs a reality taken from everyday life.
Like in India, which is known for its women's issues, which later became something
interesting to be appointed as a film. One of them is the Lipstick Under My Burkha
film that represents women's identity seen from the stereotypes and prejudices that
are built especially in India. Lipstick Under My Burkha (2017) tells the story of four
women who have their own problems fighting for their identity. The strong
patriarchal culture in India, has made their struggle broken. In this study aims to
find out how stereotypes and prejudices are represented in the Lipstick Under My
Burkha film by conducting semiotic analysis through the method of Roland Barthes.
This study analyzes the meaning of denotations, connotations, and myths contained in
the film. Based on the research that has been done shows that representation of
stereotype and prejudice of women's identity are still considered as second-class
creatures. Stereotypes of women in India are considered as triggers of sexual
violence carried out by men, as objects, weak, and only as satisfying male desires.
Womens are required to always accept decisions and not be given the opportunity to
voice their wishes. From that stereotype, negative prejudices emerge. So that the
stereotype and prejudice encourage the existence of a discriminatory attitude
towards women's identity, such as being bullied, persecuted, restrained so as not to
violate the norms that have been constructed in society. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Representation, Stereotype, Prejudice, Identity, Women, Film | en_US |
dc.title | REPRESENTASI STEREOTYPE DAN PREJUDICE IDENTITAS PEREMPUAN DALAM FILM LIPSTICK UNDER MY BURKHA | en_US |
dc.type | Thesis SKR FISIP 798 | en_US |