Karyawan merupakan sumber daya dengan peran yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya karyawan yang berkualitas maka tujuan-tujuan perusahan akan mudah diwujudkan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merupakan faktor kunci yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam memberikan kinerja yang terbaik. Untuk menghasilkan kinerja terbaik dengan kualitas tinggi, perusahaan harus didukung oleh karyawan yang profesional, mengedepankan kepentingan organisasi, mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasi sehingga minimnya terjadi turnover intention. Turnover intention sangat berbahaya bagi perusahaan karena dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya angka perputaran karyawan yang tinggi akan mengakibatkan bengkaknya biaya perekrutan, seleksi dan pelatihan. Selain itu tingkat perputaran karyawan yang terlalu besar atau melibatkan karyawan berharga akan menjadi faktor pengganggu yang menghalangi efektivitas organisasi atau perusahaan. Berdasarkan kajian teoritis, turnover intention dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kepuasan kerja, stres kerja dan komitmen organisasi. Artikel ini bertujuan untuk menganalis hubungan ethical leadership, distributive justice career dan turnover intention yang di mediasi oleh trust in leader. Secara khusus, penelitian ini akan mendalami tentang hubungan antar variabel-variabel yang mempengaruhi turnover intention pada karyawan pada sektor perbankan. Pengambilan karyawan pada sektor perbankan sebagai sampel penelitian karena saat ini dunia perbankan menghadapi persaingan bisnis yang sangat keras. Munculnya berbagai macam industri FinTech membuat dunia perbankan konvensional harus bekerja ekstra keras untuk dapat bertahan dipasar. Oleh karena itu, mengelola agarturnover karyawan tidak tinggi menjadi sangat penting, agar perusahaan bisa fokus dalam mengembangkan SDM nya.