Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorNARESWARI, NATYA KIRANA
dc.date.accessioned2020-03-10T03:03:39Z
dc.date.available2020-03-10T03:03:39Z
dc.date.issued2019-12-06
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32472
dc.descriptionThis study discusses the attitude of Indonesia after the results of the South China Sea dispute during 2016-2018. The South China Sea has a lot of natural potentials that give rise to claims of border areas. Indonesia is not one of the countries that have claimed one of the islands in the South China Sea, but Indonesia has an island that borders directly with the South China Sea, the Natuna Islands. The method used is a qualitative research method with the determination technique that is a documentary study technique. This research uses the concept of national interest and the theory of foreign policy. The author concludes that Indonesia's attitude after the issuance of the South China Sea dispute was Indonesia took a neutral stance by asking all parties to respect the results of the International Arbitration Court's decision and upholding peace and trying to play an active role in maintaining security stability and increasing security in the Natuna Islands.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini membahas tentang sikap Indonesia pasca hasil sengketa Laut China Selatan selama tahun 2016-2018. Laut China Selatan memiliki banyak potensi alam yang menimbulkan klaim wilayah perbatasan. Indonesia bukan termasuk negara yang ikut mengklaim salah satu pulau di Laut China Selatan, tetapi Indonesia memiliki pulau yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, yaitu kepulauan Natuna. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik penetiliannya yaitu teknik studi dokumenter. Penelitian ini menggunakan konsep kepentingan nasional dan teori kebijakan luar negeri. Penulis menyimpulkan bahwa sikap Indonesia pasca keluarnya hasil putusan sengketa Laut China Selatan yaitu Indonesia mengambil sikap netral dengan meminta semua pihak untuk menghormati hasil putusan Mahkamah Arbitrase Internasional dan menjunjung tinggi perdamaian serta berusaha berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan meningkatkan keamanan di kepulauan Natuna.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectSOUTH CHINA SEA CONFLICTen_US
dc.subjectKONFLIK LAUT CHINA SELATANen_US
dc.subjectNATIONAL INTERESTen_US
dc.subjectKEPENTINGAN NASIONALen_US
dc.subjectFOREIGN POLICYen_US
dc.subjectKEBIJAKAN LUAR NEGERIen_US
dc.subjectRESULT OF INTERNATIONAL ARBITRATION COURTen_US
dc.subjectHASIL PUTUSAN MAHKAMAH ARBITRASE INTERNASIONALen_US
dc.subjectNATUNA ISLANDSen_US
dc.subjectKEPULAUAN NATUNAen_US
dc.titleSIKAP INDONESIA PASCA HASIL SENGKETA LAUT CHINA SELATAN PADA TAHUN 2016-2018en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record