dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan secara kuantitatif terjadinya pola aliran slug yang
didefinisikan sebagai inisiasi waterhammer. Analisa dilakukan berdasarkan data profil temperatur pada
circumferential pipa. Data tersebut diperoleh melalui eksperimen kondensasi uap di dalam pipa horisontal dengan
pendinginan dari luar pipa, di mana uap mengalir pada pipa kondensor (pipa bagian dalam dari pipa annulus)
kemudian didinginkan dengan air pendingin yang mengalir pada pipa annulus bagian luar. Dipilihnya cara ini
agar penelitian ini semakin mendekati pada kasus nyata yang dapat terjadi di hotleg pipe dari sebuah Pressurized
Water Reactor (PWR), dan mengingat kondensasi merupakan proses fisis yang begitu lengkap yang melibatkan
fenomena perpindahan kalor dan perpindahan massa secara simultan sehingga banyak faktor mempengaruhinya,
misalnya sifat fisis dan kimia uap, sifat embun, dan geometri alat. Untuk memudahkan permasalahan secara teknis
maka pendinginan dilakukan dari luar pipa kondensor.
Alat pengambilan data terdiri atas pipa anulus bagian dalam dengan bahan tembaga (din = 17.2 mm, do = 19 mm)
dengan panjang 1,8 m, sedangkan pipa anulus bagian luar adalah Galvanized Iron Pipe (din = 108.3 mm, do =
114.3 mm) dengan panjang 1,6 m. Termokopel tipe 36 TT OMEGA dengan material chromel (+) and alumel (-)
digunakan untuk mendeteksi penyebaran temperatur yang terjadi di sepanjang pipa (L=1,6 m). Peralatan akuisisi
data seri RX 40 (OMRON, 20 Channels) digunakan untuk merekam data temperatur dengan sampling rate 5 Hz.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa temperatur tertinggi berada pada posisi 0° (atas), kemudian disusul posisi
90° (samping) dan 180° (bawah), hal ini menunjukkan bahwa uap lebih banyak bersentuhan dengan dinding pipa
bagian atas yang kemudian terkondensasi dan jatuh atau mengalir melalui dinding bagian samping sebelum
akhirnya jatuh ke bagian bawah. Dengan demikian temperatur terendah berada pada bagian bawah yang sekaligus
menunjukkan terjadinya penumpukan kondensat, sehingga tebal atau tipisnya lapisan kondensat ditunjukkan oleh
tinggi rendahnya temperatur kondensat bagian bawah. Tebal atau tipisnya kondensat inilah yang berpengaruh
terjadinya pola aliran slug yang mampu menginisiasi terjadinya water hammer | en_US |