Show simple item record

dc.contributor.authorISMAIL, NAWARI
dc.contributor.authorKAMSI, KAMSI
dc.contributor.authorAL-ABZA, M. THOHAR
dc.date.accessioned2020-04-13T06:33:22Z
dc.date.available2020-04-13T06:33:22Z
dc.date.issued2019-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32790
dc.description[Tarekat mengajarkan kepada pengikutnya agar tidak mengagungkan konglomerat, menjaga jarak dengan pejabat dan aparat, dan hidup zuhud termasuk dalam urusan politik. Tetapi Tarekat Qa>diriyah wa Naqsyabandiyah Cukir (Tarekat Cukir) Jombang justru terlibat aktif dalam politik praktis sebagai pendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Artikel hasil riset etnografi ini—meminjam pendekatan relasi kuasa Foucault—mengkaji tentang pola relasi yang terjadi antara Tarekat Cukir dengan PPP dan mencari latar belakang bagaimana relasi tersebut bisa terjadi. Artikel ini menyimpulkan bahwa antara Tarekat Cukir dan PPP terjadi pola relasi yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) dari sisi keTarekatan, sedangkan sebaliknya dari sisi politik-ekonomi, para jamaah Tarekat Cukir merasa dirugikan. Penyebab dominan Tarekat Cukir mendukung PPP karena adanya ketergantungan Santri terhadap Mursyidnya yang merupakan politisi PPP. Hal ini diperkuat adanya ikatan historis kedua belah pihak dan ikatan rohani yang menghubungkan antara guru Mursyid yang politisi PPP dengan para Santrinya].en_US
dc.description.abstract[Tarekat mengajarkan kepada pengikutnya agar tidak mengagungkan konglomerat, menjaga jarak dengan pejabat dan aparat, dan hidup zuhud termasuk dalam urusan politik. Tetapi Tarekat Qa>diriyah wa Naqsyabandiyah Cukir (Tarekat Cukir) Jombang justru terlibat aktif dalam politik praktis sebagai pendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Artikel hasil riset etnografi ini—meminjam pendekatan relasi kuasa Foucault—mengkaji tentang pola relasi yang terjadi antara Tarekat Cukir dengan PPP dan mencari latar belakang bagaimana relasi tersebut bisa terjadi. Artikel ini menyimpulkan bahwa antara Tarekat Cukir dan PPP terjadi pola relasi yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) dari sisi keTarekatan, sedangkan sebaliknya dari sisi politik-ekonomi, para jamaah Tarekat Cukir merasa dirugikan. Penyebab dominan Tarekat Cukir mendukung PPP karena adanya ketergantungan Santri terhadap Mursyidnya yang merupakan politisi PPP. Hal ini diperkuat adanya ikatan historis kedua belah pihak dan ikatan rohani yang menghubungkan antara guru Mursyid yang politisi PPP dengan para Santrinya].en_US
dc.publisherEpistemé - IAIN TULUNGAGUNGen_US
dc.subjectTarekat Cukir, PPP, Power Relationsen_US
dc.titlePOWER RELATION BETWEEN TAREKAT QADIRIYAH WANAQSYABANDIYAH (TAREKAT CUKIR) AND PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) IN JOMBANG, EAST JAVAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • CONFERENCE
    Berisi artikel ilmiah (bukan sertifikat) yang ditulis oleh dosen pada acara konferensi baik lokal, nasional maupun internasional dengan penyelenggara dari luar UMY, baik sebagai peserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record