dc.contributor.author | PRAYUDA, RENDI | |
dc.date.accessioned | 2020-04-18T06:24:36Z | |
dc.date.available | 2020-04-18T06:24:36Z | |
dc.date.issued | 2019-12-22 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32818 | |
dc.description | Penelitian ini menjelaskan mengenai problematika yang dihadapi oleh ASEAN dalam menangani kejahatan transnasional penyelundupan narkotika di kawasan Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara memiliki luas wilayah 4,4 juta KM dan PBB menjelaskan bahwa populasi ASEAN mengalami pertumbuhan dari 563,7 juta pada tahun 2006 dan pada tahun 2015 mencapai 631 juta orang. Potensi jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara ini menjadikan negara-negara di kawasan Asia Tenggara menghadapi salah satu ancaman keamanan kemanusiaan yaitu penyelundupan narkotika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan data penelitian dikumpulkan dari buku, ensiklopedia, jurnal, media massa dan website internet serta wawancara dengan informan penelitian seperti Sekretariat ASEAN dan BNN. Penelitian ini menggunakan aliran pemikiran konstruktivisme serta beberapa konsep teori yaitu keamanan manusia, kejahatan transnasional, rezim internasional dan model negosiasi dalam rezim internasional serta konsep narkotika secara umum. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa problematika yang dihadapi oleh ASEAN dalam menangani kejahatan transnasional penyelundupan narkotika di kawasan Asia Tenggara adalah didasarkan pada faktor negosiasi di tingkat regional yaitu perbedaan persepsi masing-masing negara anggota ASEAN terkait ancaman narkotika, perbedaan skala prioritas kepentingan pemimpin negara-negara ASEAN, lemahnya nilai dan norma prinsip ASEAN, tidak adanya negara pengontrol di dalam keanggotaan ASEAN serta rendahnya rasa kepemilikan masyarakat Asia Tenggara terhadap ASEAN. Sedangkan dalam proses negosiasi di tingkat nasional maka setiap negara ASEAN masih berbeda – beda dalam penegakkan hukum terhadap kasus narkotika serta faktor lainnya berupa akselerasi modus kejahatan penyelundupan narkotika, jenis dan bentuk narkotika yang selalu berubah, luasnya geografi kawasan Asia Tenggara yang berdampak pada pengawasan terhadap penyelundupan narkotika di kawasan Asia Tenggara. | en_US |
dc.description.abstract | The present research describes problematics of ASEAN in handling transnational crime about narcotics smuggling in Southeast Asia. Southeast Asia is a region in the world spreading in area of 4.4 million square kilometres. Based on population data by United Nations Department of Economic and Social Affairs, the population of ASEAN has increased from 563.7 million in 2006 to 631.8 million in 2015 at a rate of 1.14% per annum. With the big potency countries in Southeast Asia region faces narcotics as one of the most dangerous threats for human security that has increasing trends and pattern and provides depraved effect for human security in Southeast Asia. The method used in this research was a qualitative method and the research was conducted in Southeast Asia region and the data were collected from books, encyclopaedias, journals, mass media and websites as well as in-depth interviews with the ASEAN Secretary. Moreover, this research used constructivism approach and human security, transnational crimes, international regimes, model of negotiations in International Regimes and narcotics as theoretical concepts. The result of this research shows that some factors caused the failure of international security regimes of ASEAN toward handled of Transnational Crime about Narcotics Smuggling in Southeast Asia Region that is negotiating factors in international scopes namely different perception about narcotics threat between ASEAN members, different priority interest of ASEAN leader members, weakness in values and principles of ASEAN and there is no a guiding state to control ASEAN consensus also no sense of belonging of ASEAN society toward ASEAN. Besides that, negotiation process at member states level starting from ratification until law enforcement, acceleration method of narcotics smuggling by transnational crime actors, new types of narcotics and geographical territories of ASEAN are factors effecting ASEAN in handling transnational crime in form of narcotics smuggling in Southeast Asia. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | PROGRAM DOKTOR ILMU POLITIK ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | negotiations | en_US |
dc.subject | ASEAN | en_US |
dc.subject | narcotics | en_US |
dc.subject | smuggling | en_US |
dc.subject | region | en_US |
dc.title | PROBLEMATIKA ASEAN DALAM MENANGANI KEJAHATAN TRANSNASIONAL PENYELUNDUPAN NARKOTIKA DI KAWASAN ASIA TENGGARA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |