ANALISIS BANGKITAN PERJALANAN DENGAN METODE TRIP-RATE ANALYSIS (STUDI KASUS: PENGEMBANGAN HOTEL SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA)
Abstract
Bangkitan perjalanan sangat penting untuk dianalisis, terutama pada pusat-pusat kegiatan yang potensial memiliki bangkitan tinggi. Salah satu pusat kegiatan yang memiliki bangkitan tinggi adalah hotel. Bangkitan yang ditimbulkan dari aktivitas hotel, berasal dari aktivitas tamu serta kegiatan ballroom yang diperkirakan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas yang ada. Studi ini bertujuan menganalisis bangkitan lalu lintas pada kegiatan pengembangan Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta. Dimana kegiatan hotel Sheraton eksisting dengan 246 unit kamar, luas bangunan 22.063,40 m2, akan menambah bangunan baru di depan hotel eksisting dengan jumlah 173 kamar dengan luas bangunan 9.611,56 m2. Sehingga total luas bangunan adalah 31.674,96 m2 dengan total kamar adalah 419. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan trip-rate analysis. Papacostas & Prevedouros, 1993 mendefiniskan bahwa trip-rate analysis merujuk pada beberapa model yang mendasarkan pada penentuan rata-rata produksi perjalanan (bangkitan) atau dari jumlah tarikan perjalanan yang terkait dengan bangkitan penting pada suatu wilayah. Nilai trip-rate ditentukan dari kegiatan pembanding sejenis dengan membandingkan jumlah kendaraan keluar-masuk terhadap luas bangunan yang ada. Dari hasil analisis, dihasilkan bahwa jumlah trip-rate maksimum pada kondisi normal kegiatan hotel Sheraton eksisting adalah 0,46 smp/jam untuk tarikan dan 0,61 smp/jam untuk bangkitan. Jumlah tarikan (kendaraan masuk) yang dihasilkan dari perkalian luas bangunan setelah pengembangan per-100 m2 adalah LV: 137 smp/jam dan MC: 9 smp/jam. Sedangkan untuk bangkitan (kendaraan keluar) lah pengembangan per-100 m2 adalah LV: 171 smp/jam dan MC: 22 smp/jam. Disimpulkan bahwa analisis bangkitan dengan trip-rate analysis lebih sesuai untuk kegiatan pengembangan, mengingat kegiatan pembanding adalah kegiatan yang sudah berjalan sebelumnya.