Show simple item record

dc.contributor.authorSURYANI, LILIS
dc.date.accessioned2020-04-30T08:09:07Z
dc.date.available2020-04-30T08:09:07Z
dc.date.issued2020-01-02
dc.identifier.isbn9786237548331
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32990
dc.descriptionPenggunaan lahan paling dominan di Kota Yogyakarta adalah lahan perumahan. Meskipun lahan pertanian luasannya paling rendah, kenyataannya angka kematian leptospirosis di Kota Yogyakarta paling tinggi dengan CFR sebesar 19,23 pada tahun 2011. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, keberadaan tikus sebagai salah satu faktor risiko kejadian leptospirosis di Kota Yogyakarta. Ada potensi populasi tikus yang ada di sekitar lingkungan penderita leptospirosis memiliki peran dalam menularkan bakteri Leptospira ke manusia. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pemodelan spasial kejadian leptospirosis pada tikus sebagai pembawa bakteri Leptospira di Kota Yogyakarta.en_US
dc.description.abstractTikus termasuk salah satu jenis vektor pembawa kuman penyakit. Vektor adalah serangga atau hewan kecil yang mem-bawa kuman penyakit yang merugikan kesehatan manusia. Vektor memindahkan/menularkan penyakit dari sumber infeksi ke inang/host yang rentan. Vektor juga memudahkan penyebaran kuman penyakit. Zoonosis merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Penularan penyakit melalui tikus disebut dengan istilah Rodent Borne Diseases. Rodensia merupakan kelompok mamalia yang paling banyak jumlah dan jenisnya, dengan jumlah sekitar 43% dari semua jumlah mamalia yang ada di muka bumi.en_US
dc.publisherWADE grupen_US
dc.titleModel spasial penyebaran tikus pembawa bakteri leptospira dengan metode sistem informasi geografisen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Books
    Berisi buku-buku karya dosen UMY yang diterbitkan oleh penerbit selain UMY Press dan buku ajar dosen.

Show simple item record