dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.advisor | AL-HAMDI, RIDHO | |
dc.contributor.author | TRIANGGOROWATI, ERNA | |
dc.date.accessioned | 2020-10-12T03:55:13Z | |
dc.date.available | 2020-10-12T03:55:13Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35511 | |
dc.description | Pemilihan Umum tahun 2019 merupakan pemilu serentak yang pertama kali dilakukan di Indonesia untuk memilih calon anggota legislatif sekaligus juga memilih calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk periode lima tahun kedepan, sesuai dengan undang-undang no 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum. Terdapat 16 partai politik nasional peserta pemilu serta 4 partai politik lokal. PKS yang diprediksi berbagai lembaga survei di Indonesia tidak akan lolos ambang batas parlemen karena adanya konflik internal partai, akan tetapi pada kenyataannya PKS justru mampu melampaui ambang batas parlemen yakni sebesar 8,62 persen. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi PKS pada pemilihan legislatif tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik library research dengan penggalian sumber datanya diperoleh berdasarkan data kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan juga penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil mengenai strategi kampanye PKS pada pemilihan legislatif tahun 2019 berdasarkan teori mix marketing (4P) yang terdiri dari empat variabel diantaranya produk, harga, penempatan, dan juga promosi. Pada variabel produk PKS menjual empat program prioritas diantaranya: pemberlakuan SIM seumur hidup, penghapusan Pajak kendaraan motor, penghapusan pajak penghasilan di bawah 8 juta, serta perlindungan Ulama, Tokoh Agama dan juga simbol Agama. Untuk variabel harga, biaya kampanye yang dikeluarkan PKS sebesar Rp. 150 Miliar. Pada variabel penempatan para caleg melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan beragam kegiatan, serta pada variabel promosi PKS melalui publikasi event dan media sosial. Strategi paling menonjol yang digunakan PKS yakni pada variabel promosi yaitu melalui publikasi event yang dilakukan dengan kegiatan flashmob di pinggir jalan. | en_US |
dc.description.abstract | Pemilihan Umum tahun 2019 merupakan pemilu serentak yang pertama kali dilakukan di Indonesia untuk memilih calon anggota legislatif sekaligus juga memilih calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk periode lima tahun kedepan, sesuai dengan undang-undang no 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum. Terdapat 16 partai politik nasional peserta pemilu serta 4 partai politik lokal. PKS yang diprediksi berbagai lembaga survei di Indonesia tidak akan lolos ambang batas parlemen karena adanya konflik internal partai, akan tetapi pada kenyataannya PKS justru mampu melampaui ambang batas parlemen yakni sebesar 8,62 persen. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi PKS pada pemilihan legislatif tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik library research dengan penggalian sumber datanya diperoleh berdasarkan data kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan juga penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil mengenai strategi kampanye PKS pada pemilihan legislatif tahun 2019 berdasarkan teori mix marketing (4P) yang terdiri dari empat variabel diantaranya produk, harga, penempatan, dan juga promosi. Pada variabel produk PKS menjual empat program prioritas diantaranya: pemberlakuan SIM seumur hidup, penghapusan Pajak kendaraan motor, penghapusan pajak penghasilan di bawah 8 juta, serta perlindungan Ulama, Tokoh Agama dan juga simbol Agama. Untuk variabel harga, biaya kampanye yang dikeluarkan PKS sebesar Rp. 150 Miliar. Pada variabel penempatan para caleg melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan beragam kegiatan, serta pada variabel promosi PKS melalui publikasi event dan media sosial. Strategi paling menonjol yang digunakan PKS yakni pada variabel promosi yaitu melalui publikasi event yang dilakukan dengan kegiatan flashmob di pinggir jalan. | en_US |
dc.publisher | IP UMY | en_US |
dc.subject | STRATEGI KAMPANYE | en_US |
dc.subject | PKS | en_US |
dc.subject | PILEG | en_US |
dc.subject | FLASHMOB | en_US |
dc.title | STRATEGI KAMPANYE PARTAI KEADILAN SEJAHTERA PADA PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2019 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |