STRATEGI PROMOSI PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANTUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi yang digunakan untuk meningkatkan penanaman modal di Kabupaten Bantul dan untuk mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat yang dihadapi dalam meningkat penanaman modal di Kabupaten Bantul yang dilakasanakan oleh pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metodologi triangulasi. Dari hasil penelitian diketahui strategi promosi yang digunakan DPMPT Bantul yaitu menggunakan strategi analisa pasar dengan adanya tahapan perencanaan, tahapan implementasi dan tahapan evaluasi. Strategi tersebut digunakan untuk melakukan promosi potensi – potensi penanaman modal di berbagai sektor yang ada di Kabupaten Bantul. Promosi yang digunakan yaitu bauran promosi seperti periklanan online maupun offline, hubungan masyarakat, promosi penjualan dan dengan bauran promosi seperti pameran. Evaluasi yang dilakukan melalui evaluasi strategis dan evaluasi tahunan dengan pembuatan laporan kinerja tahunan dan dilakukannya pengkajian terhadap program –program promosi yang telah dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwasannya strategi promosi yang efektif untuk dilakukan yaitu dengan mengikuti kegiatan penanaman modal setiap tahunnya diberbagai wilayah, salah satu kegiatan pameran yang pernah diikuti oleh DPMPT Kabupaten Bantul yaitu SIATTEC Expo tahun 2019. Faktor pendorong untuk meningkatkan penanaman modal di Kabupaten Bantul yaitu adanya pemberian insentif dan disinsentif dalam pengelolaan kawasan penanaman modal, prioritas sektor penanaman modal dan upaya koordinasi atau kerjasama untuk mempromosikan serta adanya penetapan kawasan industri dan pengembangan kawasan strategis. Faktor penghambat untuk meningkatkan penanaman modal di Kabupaten Bantul yaitu terbatasnya bahan promosi dikarenakan anggaran yang terbatas, belum adanya kesepahaman dan sinergitas dari stakeholder, sarana dan praarana yang belum memadai sesuai kebutuhan dan kuantitas serta kualitas aparat yang belum memadai, media informasi yang terbatas.