ANALISIS KESADARAN FONEMIK PADA PEMBELAJAR BAHASA JEPANG
Abstract
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang dapat menunjukkan kontras makna. Misalnya, fonem /ts/ dan /s/ berbeda karena menunjukkan perbedaan arti pada kata tsuki dan suki. Kesadaran fonemik membuat seseorang dapat melafalkan kosakata, karena seseorang mampu mendengar, mengidentifikasi serta memanipulasi bunyi yang didengarnya secara lisan. Kesadaran fonemik dan pelafalan kata memiliki keterkaitan sehingga kesadaran fonemik dapat menjadi salah satu stimulus untuk meningkatkan kemampuan lisan bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa tes dan wawancara mendalam. Sampel merupakan 17 orang mahasiswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil tes dianalisis per bagian kemampuan sesuai dengan analisis Heggerty ( 2014 ). Triangulasi sumber dan teori digunakan untuk uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran fonemik mahasiswa angkatan 2016- 2018 dapat terlihat pada masing-masing bagian tes yang dapat dijabarkan sebagai berikut; pada tes bagian I, 71% masuk kategori sesuai usia belajar dan 29% sedang berkembang. Tes bagian II, kategori sesuai usia belajar 35%, sedang berkembang 59%, dan 6% masih pemula. Tes bagian III, 41% sesuai usia belajar, 53% sedang berkembang dan 6% masih pemula. Tes bagian IV, masing-masing 47% untuk kategori sesuai usia belajar dan sedang berkembang, sedangkan 6% masih pemula. Tes bagian V, 65% sesuai usia belajar dan 35% sedang berkembang. Tes bagian VI, 41% sesuai usia belajar, 47% sedang berkembang dan 12% masih pemula. Tes bagian VII, 41% sesuai usia belajar, 53% sedang berkembang dan 6% pemula. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kesadaran fonemik mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor internal. Faktor internal yang berpengaruh pada kesadaran fonemik mahasiswa adalah meliputi kebiasaan merespon fonem, serta kemampuan monitoring mahasiswa.