Desa Wisata Nglanggeran merupakan desa wisata yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa wisata ini memiliki tiga potensi unggulan yaitu Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, dan Air Terjun Kedung Kandang yang kemudian dikembangkan wisata – wisata lain dalam bentuk paket wisata. Dalam pengelolaannya, Desa Wisata Nglanggeran berbasis Community Based Tourism (CBT) yang turut melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan. Perlu diketahui bahwa pada tahun 2017, Desa Wisata Nglanggeran dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN dalam ajang ASEAN Community Based Tourism Award. Hal ini merupakan wujud dari keberhasilan pengelolaan berbasis Community Based Toursim (CBT) yang diterapkan oleh Desa Wisata Nglanggeran. Keberhasilan ini tentu bukan suatu kebetulan dan memerlukan kerja keras dalam proses implementasinya. Dengan ini peneliti tertarik untuk mengkaji tentang bagaimana strategi Desa Wisata Nglanggeran dalam mewujudkan Community Based Tourism (CBT) tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana strategi Desa Wisata Nglanggeran dalam mewujudkan Community Based Toursim (CBT) tahun 2017 sehingga dapat menjadi suatu acuan bagi desa – desa lain di Kabupeten Gunungkidul pada khususnya dan desa – desa lain di Indonesia pada umumnya yang sedang merintis desa wisata yang berbasis Community Based Toursim (CBT). Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dalam melakukan pengumpulan datanya melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, Strategi Desa Wisata Nglanggeran dalam mewujudkan Community Based Tourism (CBT) tahun 2017 meliputi pengelolaan berbasis Community Based Tourism (CBT), mengoptimalkan pengadaan infrastruktur, bersinergi menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan wisata, serta memperluas relasi kerjasama dengan berbagai Lembaga maupun pemerintah dalam hal pemberdayaan masyarakat.