dc.contributor.author | Syaefudin, Achmad | |
dc.date.accessioned | 2020-10-27T07:09:52Z | |
dc.date.available | 2020-10-27T07:09:52Z | |
dc.date.issued | 2020-06-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35812 | |
dc.description | Penikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang berusia di bawah 18 tahun. Usia tersebut masih tergolong anak atau remaja awal yang dinilai belum mempunyai kematangan emosi yang cukup untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran permasalahan rumah tangga dan Kematangan Emosi pasangan nikah usia dini serta mengetahui pengaruh Konseling Islam untuk meningkatkan Kematangan Emosi pasangan nikah usia dini. Penelitian ini menggunakan mix-methode dengan jenis penelitian eksperimen pre-test post-test single group. Peneliti memberikan angket Skala Kematangan Emosi kepada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Konseling Islam. Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan usia dini (yaitu suami atau istri yang berusia 18 tahun ke bawah ketika menikah) yang menikah pada tahun 2016 di KUA Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis data non-parametrik dan uji hipotesis dengan Wilcoxon sedangkan analisis kualitatif menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) permasalahan yang muncul pada pernikahan usia dini adalah ekonomi, sosial seperti adaptasi dan sosialisasi, dan kekerasan dalam rumah tangga. (2) Permasalahan yang muncul adalah akibat minimnya Kematangan Emosi, seperti kurangnya tanggung jawab, tidak bisa mengontrol emosi dan berfikir rasional ketika terjadi masalah, serta masih belum bisa menerima pasangan apa adanya. (3) Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan bahwa Z= -2.621 sedangkan signifikansinya sebesar 0,009 yang menunjukkan tingkat signifikansinya lebih kecil dari tingkat kesalahan (p=0,009; p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh Konseling Islam yang diberikan untuk meningkatkan Kematangan Emosi bagi pasangan nikah usia dini. (4) Faktor Internal keberhasilan Konseling Islam didukung oleh materi, metode yang menarik, kompetensi konselor yang baik. Faktor Eksternal pendukung Konseling Islam adalah media yang menarik dan setting tempat kegiatan yang dinamis. Adapun faktor internal penghambat Konseling Islam adalah motivasi peserta yang kurang dan tidak fokus dengan materi yang diberikan, sedangkan faktor eksternalnya adalah durasi kegiatan Konseling Islam, dan tempat kegiatan yang kurang representatif | en_US |
dc.description.abstract | Early marriage is a marriage conducted by someone under 18 years old. The age is categorized as a child or early teenager regarded as not having enough emotional maturity already to have household life. This research aims at finding out the description of the problems in a household and the emotional maturity of early age marriage couple and finding out the influence of Islamic Counseling to increase the emotional maturity of early age marriage couple. This research used mixed- methods with experimental research type of pre-test post-test single group. The researcher distributed the questionnaire on Emotional Maturity Scale to the experiment group before and after being given with Islamic Counseling. The subjects of the research were the early age marriage couples (husbands or wives who were under 8 years old when getting married) who got married in 2016 in KUA of Pakis District of Magelang Regency. The quantitative data analysis used non-parametric data analysis and hypothesis testing used Wilcoxon test. Meanwhile, the qualitative analysis used observation and in-depth interview. The result of the research shows that (1) the problems emerged in the early age marriage are economy, social such as conflicts with parents/parents-in-law, adaptation with neighborhood, and domestic violence. (2) the problems emerged are the effects of the low Emotional Maturity, such as less responsibility, not being able to control emotion and to think rationally when having problems, and still not being able to accept their couples as they are. (3) Based on the result of the analysis using Wilcoxon test, it shows that Z= -2.261, while the significance is 0.009 showing that the significance level is lower than the mistake level (p= 0.009, p<0.05). It shows that there is an influence of Islamic Counseling given to increase Emotional Maturity for the early marriage couples (4) the success of Islamic Counseling is supported by interesting material, method, and media, good competency of the counselor, and the role of the society helping the counseling activity. Meanwhile, the obstacle factors are the poor motivation and the inability to focus on the given material of the participants. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MAGISTER STUDI ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Islamic Counseling | en_US |
dc.subject | Early Age Marriage | en_US |
dc.subject | Emotional Maturity | en_US |
dc.title | Konseling Islam Untuk Meningkatkan Kematangan Emosi Bagi Pasangan Nikah Usia Dini Di Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |