Show simple item record

dc.contributor.authorWIJAYA, LIZA NOVITASARI
dc.date.accessioned2020-10-28T04:18:42Z
dc.date.available2020-10-28T04:18:42Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35832
dc.descriptionPendahuluan: tuberkulosis menjadi salah satu masalah kesehatan global dan menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Penerapan teori lingkungan Nightingale melalui helioterapi merupakan Tindakan non farmakologis untuk menunjang perbaikan klinis pasien tuberkulosis. Sinar Matahari mampu memicu terjadinya sintesis vitamin D pada tubuh sehingga meningkatkan imunitas tubuh untuk perbaikan klinis. Tujuan: mengidentifikasi penerapan teori Lingkungan Nightingale melalui pemberian helioterapi terhadap perbaikan klinis pasien tuberkulosis di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. Metode: penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-posttest control group design. Responden penelitian ini adalah pasien tuberculosis > 18 tahun sebanyak 34 responden dan dibagi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberi helioterapi empat kali seminggu selama empat minggu dengan intensitas pajanan 25 menit sehari. Pengukuran klinis berat badan menggunakan timbangan berat badan. Pengukuran klinis batuk menggunakan Leicester Cough Questioner. Pengukuran klinis sesak menggunakan Borg scale. Hasil: kelompok perlakuan terjadi perbedaan signifikan pada skor berat badan, batuk dan sesak sesak dengan nilaiρ value < 0,05. Kesimpulan: ada pengaruh penerapan teori Nightingale melalui pemberian helioterapi terhadapperbaikan klinis pasien tuberkulosis di kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.en_US
dc.description.abstractPendahuluan: tuberkulosis menjadi salah satu masalah kesehatan global dan menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Penerapan teori lingkungan Nightingale melalui helioterapi merupakan Tindakan non farmakologis untuk menunjang perbaikan klinis pasien tuberkulosis. Sinar Matahari mampu memicu terjadinya sintesis vitamin D pada tubuh sehingga meningkatkan imunitas tubuh untuk perbaikan klinis. Tujuan: mengidentifikasi penerapan teori Lingkungan Nightingale melalui pemberian helioterapi terhadap perbaikan klinis pasien tuberkulosis di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. Metode: penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-posttest control group design. Responden penelitian ini adalah pasien tuberculosis > 18 tahun sebanyak 34 responden dan dibagi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberi helioterapi empat kali seminggu selama empat minggu dengan intensitas pajanan 25 menit sehari. Pengukuran klinis berat badan menggunakan timbangan berat badan. Pengukuran klinis batuk menggunakan Leicester Cough Questioner. Pengukuran klinis sesak menggunakan Borg scale. Hasil: kelompok perlakuan terjadi perbedaan signifikan pada skor berat badan, batuk dan sesak sesak dengan nilaiρ value < 0,05. Kesimpulan: ada pengaruh penerapan teori Nightingale melalui pemberian helioterapi terhadapperbaikan klinis pasien tuberkulosis di kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMAGISTER KEPERAWATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectHelioterapien_US
dc.subjectTuberkulosisen_US
dc.subjectSinar Mataharien_US
dc.subjectPerbaikan Klinisen_US
dc.subjectBatuken_US
dc.subjectSesaken_US
dc.titlePENERAPAN TEORI LINGKUNGAN NIGHTINGALE MELALUI HELIOTERAPI TERHADAP PERBAIKAN KLINIS PASIEN TUBERKULOSIS DI KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record