Show simple item record

dc.contributor.authorMAJDAWATI, ANA
dc.date.accessioned2016-09-29T20:08:27Z
dc.date.available2016-09-29T20:08:27Z
dc.date.issued2016-08-20
dc.identifier.citationPIT PSRTI 2016en_US
dc.identifier.isbn978 602 285 079 3
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3743
dc.descriptionKasus kegawatdaruratan toraks mencakup beberapa organ, salah satunya yang sangat vital yaitu organ pernafasan yaitu jaringan paru. Infeksi paru (Pneumonia) merupakan kasus yang banyak dijumpai dan dari data RIKARDES menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi menduduki no.2 diantara 10 besar penyakit. Tanda klinis yang penting dikenali yaitu adanya keluhan batuk, sesak napas, demam, nyeri dada dan dapat terjadi sianosis karena kekurangan oksigen. Dari fisik diagnostik didapatkan suhu tubuh yang tinggi, respirasi rate lebih 24 kali permenit dan tampak retraksi dinding dada, perkusi paru redup sampai pekak dan auskultasi vesikuler melemah atau menghilang dan kadang terdapat suara tambahan ronchi atau wheezing. Pemeriksaan radiologi mempunyai peran yang sangat penting untuk melihat gambaran anatomi abnormalitas toraks, yang meliputi tanda klasik kegawatdaruratan, yaitu: adanya konsolidasi parenkim paru yang kadang disertai gambaran sillhoute sign atau loss volume, Effusi pleura , pergeseran mediastinum, effusi pleura, atelektasis, pneumotoraks, elevasi diafragma dan tarikan ke cranial atau medial fissura.en_US
dc.description.abstractPneumonia merupakan penyakit infeksi pada paru (air space, yaitu bronchiolus terminalis sampai alveolus). Berdasar data RISKESDAS, 2013 Insiden dan prevalensi kasus Pneumonia secara umum cukup tinggi, pada dewasa dan anak adalah 1,8 persen dan 4,5 persen. Pneumonia dapat menimbulkan komplikasi gangguan pernafasan sampai gagal nafas yang berakibat kematian. Penegakan diagnosis secara cepat perlu dilakukan, yaitu mulai dari mengenal gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diagnostik diantaranya adalah pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan radiografi toraks merupakan pemeriksaan dasar yang harus diusulkan untuk mengetahui adanya gambaran abnormal dari toraks. Gambaran radiologi pada radiografi toraks maupun Computerisated Tomogram scaning (CT Toraks) yang menandakan adanya suatu kegawatdaruratanan yaitu, adanya atelektasis, loss volume of lung, volume paru yang mengecil/kollaps (atelektasis), garis/fissura yang tertarik atau terangkat, bronchovascular marking yang tak beraturan , elevasi diafragma , pergeseren mediastinum, Pneumotoraks. Tanda-tanda ini terjadi akibat adanya kerusakan paru pada proses peradangan parenkim paru pada pneumonia. Dengan mengetahui secara cepat abnormalitas radiografi toraks tersebut diharapkan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas kasus kegawatan pada kasus toraks umumnya dan infeksi paru khususnya. Kata kunci : kegawatdarutan, pneumonia, gambaran radiology, radiografi toraks, CT scan toraksen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPerkumpulan Subspesialis Toraks Indonesia (PSRTI)en_US
dc.relation.ispartofseriesProceeding Book;UNNES PRESS
dc.subjectKegawatandaruratanen_US
dc.subjectPneumonia
dc.subjectGambaran radiology
dc.subjectRadiografi toraks
dc.subjectCT scan toraks
dc.titleGAMBARAN KLASIK RADIOGRAFI KASUS KEGAWATAN PADA INFEKSI PARU (PNEUMONIA)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • CONFERENCE
    Berisi artikel ilmiah (bukan sertifikat) yang ditulis oleh dosen pada acara konferensi baik lokal, nasional maupun internasional dengan penyelenggara dari luar UMY, baik sebagai peserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record